Kendari

Harga Bahan Pokok Komoditi Bumbu Dapur Melonjak Naik, Cabai yang Terparah

KENDARI – Harga sejumlah bahan Pokok di beberapa pasar tradisional di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara melonjak Naik akhir pekan ini.

Adapun bahan pokok yang melonjak dominan ke komoditi bumbu dapur yang diantaranya bawang merah, bawang putih, tomat, cabai rawit, cabai besar hingga cabai keriting.

Kenaikan harga itu terjadi di Pasar Andonohu, Pasar Basah Mandonga dan Pasar Korem.

Harga bawang merah di Pasar Andonohu kini dijual dengan harga Rp50 ribu per kilo, di mana sebelumnya dijual dengan harga Rp45 ribu per kg.

Baca juga: Pemkot Kendari Upayakan Bantuan Rumah Melalui Kemen PUPR untuk Korban Kebakaran di TPA Puuwatu

Harga cabai rawit harganya melonjak tinggi, di mana sebelumnya dijual dengan harga Rp100 ribu 3 kilo, kini dijual dengan harga Rp80 ribu per kg.

Sedangkan bawang putih naik sekira Rp5.000 dari Rp35 ribu per kilo menjadi Rp40 ribu per kilo.

berikutnya tomat sekarang dijual Rp18 ribu per kg, sebelumnya Rp11 ribu per kg. Cabai besar dan keriting Rp45 ribu per kg, sebelumnya Rp35 ribu per kg.

Pedagang di Pasar Andonohu, mengungkapkan bahwa kenaikan ini sudah berlangsung sejak sepekan lalu.

Ia beranggapan kenaikan harga ini lantaran stok barang tersebut sedikit.

“Seminggu sudah naik, soalnya stoknya kurang, ini kami ambil dari Pasar Baruga,” ujar Mamanya Rajab pada Jumat (13/6/2022).

Harga-harga bahan pokok komoditi bumbu dapur juga naik di Pasar Basah Mandonga, seperti bawang merah naik menjadi Rp45 ribu per kg, sebelumnya Rp30 ribu per kg. Bawang putih Rp35 ribu per kg sebelumnya Rp30 ribu per kg.

Baca juga: Moment Haru dan Bahagia Warnai Kegiatan Pisah Sambut Mantan Kepala Bappeda Kota Kendari

Cabai rawit naik menjadi Rp65 ribu per kg, sebelumnya Rp20 ribu per kg. Cabai besar dan kriting Rp50 ribu per kg sebelumnya Rp30 ribu per kg. Tomat Rp18 ribu per kg, sebelumnya Rp12 ribu per kg.

Salah seorang pedagang Samsudin mengungkapkan bahwa harga di atas sudah naik di Pasar Basah Mandonga kurang lebih 1 bulan lamanya.

“Sudah satu bulan, naik setelah lebaran. Kemungkinan karena stoknya kurang, ini dari Makassar,” ujar Samsudin.

Back to top button