Market

Hadapi Ketidakpastian Global 2023, Gubernur BI Siapkan 3 Jurus Ngeles

Tahun depan, ketidakpastian perekonomian dunia diramal semakin menjadi-jadi. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo sudah siapkan jurus 3 ‘ngeles’ mujarab.

Dalam seminar hybrid yang diselenggarakan Indef bertajuk ‘Mengelola Ketidakpastian Ekonomi di Tahun Politik’ di Jakarta, Senin (5/12/2022), Perry menyebut, Indonesia banyak belajar dari kondisi ketidakpastian saat pandemi COVID-19, awal 2020.

Alhasil, kata Perry, banyak pihak menilai, Indonesia lebih siap ketimbang negara lain. Alhasil, kondisi ketidakpastian global pada tahun depan, bisa dengan mudah dilewati. “Hidup adalah ketidakpastian, demikian juga pengambilan kebijakan,” kata pria asal Sukorejo, Jawa Tengah itu.

Perry lantas membeberkan tiga jurus ‘ngeles’ Indonesia dari ketidakpastian global serta ancaman krisis global pada tahun depan. “Jika tingkat kemungkinan ketidakpastian lebih dari 75 persen, maka Indonesia menggunakan skenario baseline. Dengan dasar itu kita mengambil kebijakan,” kata dia.

Namun, lanjutnya, apabila kemungkinan ketidakpastian antara 50-75 persen, Indonesia akan menempuh cara add work risk. “Agar kita bisa bersiap kalau skenario baseline itu mengarah ke skenario add work risk tentu saja kita sudah tahu responsnya,” ucap Perry.

Selanjutnya, kata Perry, jika ketidakpastian dengan tingkat kemungkinan 50 persen, harus dihadapi dengan kewaspadaan. “Itulah langkah pertama dalam decision under uncertainty (keputusan dalam ketidakpastian),” tutur Perry.

Perry melanjutkan, dalam mengambil keputusan atau kebijakan, Indonesia perlu bersinergi, berkolaborasi, dan berkoordinasi. Terutama, antar-lembaga. “Koordinasi pemerintah dan BI sangat kuat, demikian juga dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), perbankan, dengan pemangku bisnis, akademisi dan masyarakat. Respons bauran kebijakan dalam sinergi dan koordinasi yang sangat kuat,” kata dia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button