Friday, 28 June 2024

Giliran Data Intelijen BAIS TNI Diduga Bocor di Dark Web, Kapuspen: Masih dalam Pengecekan

Giliran Data Intelijen BAIS TNI Diduga Bocor di Dark Web, Kapuspen: Masih dalam Pengecekan


Serangan bertubi-tubi ke jantung pertahanan pemerintah terus terjadi, setelah peretasan pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) dan Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Polri, kini Tim Siber TNI juga tengah melakukan pemeriksaan mendalam terhadap dugaan peretasan data yang dilaporkan menyerang Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI. Isu ini muncul pertama kali di media sosial, dan telah direspon oleh Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Nugraha Gumilar, yang membenarkan bahwa tim sedang mengecek kebenaran informasi tersebut.

“Terkait (informasi) akun X Falcon Feed yang menyiarkan bahwa data Bais TNI diretas, sampai saat ini masih dalam pengecekan mendalam oleh Tim Siber TNI,” kata Nugraha, Senin (25/6/2024).

Menurut laporan dari akun X @FalconFeedsio, seorang pengguna di BreachForums yang dikenal dengan nama MoonzHaxor dilaporkan telah mengunggah data dari BAIS TNI. 

“MoonzHaxor, salah satu anggota terkemuka BreachForums telah mengunggah file dari Badan Intelijen Strategis. Kebocoran tersebut mencakup file sampel dengan data lengkap tersedia untuk dijual,” seperti dikutip dari akun tersebut.

Sementara itu, BSSN mengakui adanya kebocoran data lama dari Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Polri yang juga muncul dalam situasi yang serupa. Kepala BSSN, Hinsa Siburian, menyatakan bahwa mereka telah melakukan koordinasi dengan kepolisian untuk verifikasi lebih lanjut.

“MoonzHaxor telah mengunggah data dari BAIS dan menawarkannya di BreachForums,” lanjut akun FalconFeedsio, menambahkan bahwa data yang bocor mencakup file sampel dan kumpulan data lengkap yang kini ditawarkan untuk dijual.

Laporan ini juga mengingatkan pada insiden serupa di tahun 2021 ketika jaringan internal Badan Intelijen Negara (BIN) terkena bobol oleh kelompok hacker dari Tiongkok, seperti disebutkan dalam cuitan tersebut.

BAIS TNI memegang peranan krusial dalam menyediakan analisis intelijen strategis terkait dengan pertahanan dan keamanan nasional, khususnya dinamika dan kapabilitas militer negara-negara lain.

Pihak TNI belum memberikan konfirmasi lebih lanjut mengenai hasil dari pemeriksaan yang sedang berlangsung atau tindakan yang akan diambil menanggapi kebocoran ini. Insiden ini menambah daftar panjang serangan siber yang telah menargetkan infrastruktur kritis Indonesia, menimbulkan kekhawatiran mengenai keamanan nasional dan perlindungan data.