Market

Genjot Populasi Ikan, PT Timah Tenggelamkan 1.920 Karang Buatan di Laut Babel

Guna meningkatkan populasi ikan dan hasil tangkapan ikan nelayan daerah, PT Timah Tbk pada 2022 bakal menenggelamkan 1.920 unit karang buatan atau artificial reef di laut Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

“Pada tahun ini, kita menargetkan akan menenggelamkan 1.920 karang buatan di 11 titik perairan Bangka Belitung,” kata Sekretaris Perusahaan Timah Abdullah Umar Baswedan di Pangkalpinang, Minggu (13/3/2022).

Ia mengatakan penenggelaman 1.920 unit karang buatan ini melibatkan kelompok nelayan tradisional. Kegiatan bakal terlaksana di perairan Pulau Panjang, Karang Rulak, Rambak, Perairan Tuing, Pulau Putri, Tanjung Melala, Malang Gantang, Tanjung Ular, Karang Aji, Pulau Pelepas dan Tanjung Kubu.

“Untuk reklamasi laut ini, kita melibatkan kelompok nelayan sekitar untuk membuat karang buatan hingga penenggelaman dan perawatannya, sehingga karang buatan ini bisa menjadi tempat ikan berkembang biak,” ujarnya.

Menurut dia, Timah melaksanakan proses penambangan berkelanjutan, aspek lingkungan dan pengelolaan lahan bekas tambang menjadi salah satu prioritas perusahaan.

“Reklamasi ini merupakan amanat regulasi dan Timah melaksanakan tanggung jawab pengelolaan lingkungan dengan melakukan penataan lahan bekas tambang di darat dan laut dengan melibatkan serta memberdayakan masyarakat,” katanya.

Ia menyatakan program pemberdayaan masyarakat dilakukan dalam beberapa skema, seperti di Belitung perusahaan bekerja sama dengan BUMDes untuk melakukan reklamasi bekas tambang.

Kemudian dengan masyarakat juga misalnya masyarakat menyediakan bibit tanaman perusahaan menggandeng gapoktan, sehingga reklamasi ini juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.

“Sebagai perusahaan pertambangan, kami menyadari adanya perubahan bentang alam, untuk itu perusahaan konsisten melakukan reklamasi dan menjaga keanekaragaman hayati. Dalam proses produksi perusahaan senantiasa mengedepankan prinsip kehati-hatian untuk meminimalisasi dampak operasional,” ujarnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button