News

Gempa Susulan Masih Terjadi di Cianjur, Terakhir Magnitudo 2,8

Wilayah Cianjur, Jawa Barat, masih diguncang gempa bumi susulan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, gempa susulan terakhir dengan magnitudo 2,8 terjadi Selasa malam (22/11/2022) pukul 19.22.27 WIB.

“Pusat gempa berada di darat 9 Km Barat Daya Cianjur,” seperti dikutip dari akun Twitter BMKG @infoBMKG.

BMKG menjelaskan, kekuatan gempa tersebut 2 Km dengan skala MMI (Modified Mercally Intensity) III di wilayah Cugenang dan Cilaku. Skala MMI III bermakna getaran terasa di dalam rumah, tetapi tidak ada yang menyangka terjadi gempa bumi. Selain itu getaran serupa ketika truk keci melintas.

Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, hingga Selasa pukul 17.00 WIB, gempa susulan di Cianjur sudah terjadi 145 kali. Meski begitu, dia menyebut, hal itu tidak perlu dicemaskan.

Pasalnya, gempa susulan itu sebagian besar tidak dirasakan. Kendati Dwi mengakui terdapat beberapa gempa susulan yang masih bisa dirasakan getarannya.

“Ini yang tercatat yang paling besar gempa susulannya magnitudo 4,2 dan yang paling kecil 1,2. BMKG memperhitungkan kurang lebih empat hari lagi, Insyaallah, tempat-tempat tersebut sudah makin berkurang, Insya Allah berhenti ya,” ujar Dwikorita.

268 Korban Tewas

Sejauh ini, korban tewas imbas gempa bumi Cianjur, Jabar mencapai 268 jiwa. Namun, belum semua jenazah teridentifikasi.

“Jenazah teridentifikasi baru 122,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto dalam konferensi pers virtual dari Kabupaten Cianjur.

Dia menjelaskan, selain korban tewas dan jenazah teridentifikasi, sebanyak 151 warga dinyatakan masih hilang. Proses pencarian terhadap warga yang belum ditemukan itu menjadi prioritas. Meski begitu, ia menyebut, terbuka kemungkinan 151 warga yang dinyatakan masih hilang itu sebenarnya masuk daftar 268 korban tewas. Sebab, Suharyanto kembali berujar, belum semua korban meninggal teridentifikasi.

Lebih lanjut, Suharyanto memaparkan, gempa Cianjur telah mengakibatkan 1.083 warga luka-luka. Sementara, warga mengungsi sebanyak 58.362.

“Kerugian materiil rumah rusak berat sebanyak 6.570, rumah rusak sedang ada 2.071, dan rusak ringan 12.641,” ujar Suharyanto.

Back to top button