Hangout

Gangguan Kesehatan Mental Orang Tua Bisa Berdampak pada Tumbuh Kembang Anak

Gangguan kesehatan mental yang dialami orang tua, khususnya ibu, dinilai dapat berdampak pada tumbuh kembang anak. Psikolog dan Ketua Wanita Indonesia Keren Maria Ekowati membenarkan pernyataan tersebut.

Menurut Maria, kurangnya perhatian orang tua akibat gangguan kesehatan mental yang dialaminya akan memberikan dampak langsung terhadap perilaku anak. Anak dari orang tua yang memiliki gangguan kesehatan mental berpotensi memiliki perilaku bullying dan intimidasi.

“Anak dengan potensi perilaku bullying dan intimidasi di usia sekolah dipicu oleh faktor parenting yang tidak memadai di usia dini,” kata Maria saat temu media di Jakarta, Sabtu (27/05/2023).

Gangguan kesehatan mental juga cukup tinggi diderita oleh ibu hamil dan ibu yang memiliki anak usia dini. Menurut data yang dihimpun oleh Maria, sebanyak 25 persen ibu hamil di Lampung mengalami depresi.

Maria juga menyebut akibat dari tingginya angka gangguan mental yang dialami masyarakat Indonesia juga akan menghambat pembangunan bonus demografi di Indonesia. Hal ini tentunya didukung oleh hasil survei Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) yang menyebut sebanyak satu dari tiga remaja dengan usia 10-17 tahun mengalami gangguan kesehatan mental.

“Satu dari tiga remaja Indonesia mengalami kesehatan mental dan satu dari dua puluh ada gejala mental dalam 12 tahun terakhir,” terang Maria.

Untuk itu, Komunitas Wanita Indonesia Keren (WIK) yang diketuai oleh Maria mendukung pentingnya edukasi publik secara masif mengenai kesehatan mental. Menurutnya kesehatan mental dan fisik merupakan kepaduan yang tidak dapat diabaikan satu sama lain.

Pihaknya saat ini telah melakukan beberapa tindakan dalam rangka mendukung sosialisasi pentingnya kesehatan mental. Pertama, WIK mendukung pemerintah mengeluarkan kebijakan yang berpihak pada pemerintah.

“Kami sudah ke komisi IX (DPR RI) sebagai regulator dan melakukan paparan. Dari komisi IX (DPR RI) mendukung agar kebijakan (kesehatan mental) ini masuk ke RUU (Rancangan Undang-Undang),” jelas Maria.

Selanjutnya WIK juga menggalakkan edukasi dan promosi mengenai kesehatan mental usia dini, khususnya bagi anak yang masih dalam usia sekolah. Hal ini dilakukan mengingat banyaknya kasus bullying dan intimidasi yang dilakukan sesama anak sekolah di lingkungan sekolah.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button