Market

Data Kemiskinan 2022 Tembus 26 Juta, Sri Mulyani Siap Nolkan Tahun Depan

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengaku optimis tak adalagi orang miskin di Indonesia pada tahun depan. Ini misi berat, karena data BPS 2022 menyebut jumlah orang miskin masih di atas 26 juta jiwa.

Sri Mulyani mengeklaim, kemiskinan ekstrem di Indonesia, saat ini, angkanya sudah di bawah 3 persen. Tahun depan ditargetkan zero.

Target itu disampaikan Sri Mulyani saat paparan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal RAPBN Tahun Anggaran 2024 dalam Rapat Paripurna DPR, Jakarta, Jumat (19/5/2023).

Tahun depan, alokasi dalam RAPBN 2024, mencakup pendidikan, kesehatan, hingga perlindungan sosial yang masuk tiga pilar pembangunan modal manusia. Salah satunya adalah pengentasan kemiskinan ekstrem di Indonesia.

“Pada 2022, kemiskinan ekstrem yang Tahun 2022 tercatat 2,04 persen. Akan terus diturunkan menjadi 0 persen pada 2024,” ujar Sri Mulyani (19/5/2023).

Dia mengatakan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan melanjutkan program perlindungan sosial untuk keluarga miskin dan rentan. Program ini menjadi prioritas dalam RAPBN 2024.

Dengan realisasinya melalui Program Keluarga Harapan, Kartu Sembako Iuran, Jaminan Kesehatan nasional, dan akses layanan pendidikan dengan memanfaatkan Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah.

Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi PKS, Anis Byarwati menyebut, target kemiskinan ekstrem 0 persen pada 2024, terlalu muluk alias di awang-awang. Karena, tak didampingi program pengentasan kemiskinan yang mumpuni. Bahkan distribusinya banyak yang salah sasaran.

“Mengutip data BPS (Padan Pusat Statistik) pada September 2022, jumlah penduduk miskin di Indonesia masih ada di angka 9,57 persen. Atau setara 26,36 juta jiwa. Saya kira, target kemiskinan ekstrem nol persen pada 2024 terlalu ambisius,” tandasnya.

Saat ini, Presiden Jokowi dibikin pening dengan masih tingginya kemiskinan ekstrem. Bank Dunia, mematok angka kemiskinan ekstrem sebesar US$2,15 per hari. Atau setara Rp32.250 per hari.

Artinya, warga negara Indonesia yang penghasilannya di bawah Rp32.250 per hari, masuk kategori miskin ekstrem.

Isu penanganan kemiskinan ekstrem memang menjadi salah satu program prioritas dari pemerintahan Joko Widodo-Ma’Ruf Amin. Hal ini disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin pada Februari 2023.

Wapres Maruf mengaku optimis, pemerintahan Jokowi yang tersisa dua tahun, mampu mengerus kemiskinan ekstrem. Bahkan menggapai target 0 persen pada tahun depan, khususnya di 12 provinsi prioritas.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button