Market

KA Pandalungan Anjlok, Netizen: Kok Jadi Sering Kecelakaan?


KA Pandalungan (KA 75) relasi Gambir-Surabaya-Jember anjlok pada Minggu pagi tadi, pukul 07.57 WIB di dekat Stasiun Tanggulangin Sidoarjo, Surabaya.  

Namun, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. Hanya saja, rangkaian kereta tersebut menutupi perlintasan sebidang di Jalan Kludan Tanggulangin. Akibatnya menghalangi salah satu akses Perumahan Tanggulangin Anggun Sejahtera (Perumtas) di perlintasan Jl. Raya Kludan. KA Pandalungan anjlok tidak jauh dari perlintasan sebidang tersebut.

Kecelakaan kereta api ini kurang dari dua pekan dari kecelakaan adu banteng antara KA Turangga dari arah Surabaya dengan Komuter Bandung Raya di wilayah Cicalengka pada Jumat (5/1/2024) lalu pada pukul 06:03 WIB. Kecelakaan ini menyebabkan empat orang pegawai PT KAI meninggal dan 28 penumpang luka-luka.

Dengan terjadinya dua kecelakaan kereta api yang tidak berselang lama, membuat netizen di jagad medsos mempertanyakan manajemen PT Kereta Api Indonesia (PTKAI).

Kecelakaan KA Pandalungan Minggu (14/1/2024) tadi pagi, dengan cepat menjadi perbincangan di media sosial. Apalagi dengan cepat muncul foto dan tayangan video tentang kecelakaan tersebut. Salah satu akun X milik @vda1408 berkomentar, “Ada apa dengan KAI. Kok makin sering kecelakaan.”

Sedangkan @xx_budi juga berkomentar, “KAI fokus mencari profit hingga lalai dalam perawatan sarana dan prasarana na?” saat menanggapi tayangan video rangkaian KA Pandalungan menutupi perlintasan sebidang Jalan Raya Kludan, di dekat Stasiun Tanggulangin, Sidoarjo, yang diunggah akun @jalur5_.

Bahkan akun @UwohMe lebih unik lagi karena mengaitkan dengan rencana proyek keceta cepat lanjut ke Surabaya. “Jngn bilang ad sabotase agar masyarakat berpindah dri kai ke kcic. Atau bhkan akn ad agenda kcic jilid 2.”

Sedangkan aku @txtdarichef meminta direksi PT KAI untuk dievaluasi. “Evaluasi total,tidak sampai 6 bulan banyak kecelakaan yg melibatkan kereta api,harusnya direktur utama dan jajaran direksi nya di evaluasi.”

 

post-cover

 

Dalam catatan inilah.com, berikut kecelakaan kereta api sejak tahun 2000 hingga sekarang:

1. Tabrakan Kereta di Brebes, 2001
Pada 25 Desember 2001, KA Empu Jaya dan KA Gaya Baru Malam Selatan bertabrakan di Brebes, menewaskan 31 orang.

2. Kecelakaan di Grobogan, 2006
Pada 15 April 2006, KA Kertajaya dan Sembrani bertabrakan di Stasiun Gubug, Jawa Tengah, menewaskan 14 orang.

3. Kecelakaan di Petarukan, 2010
Pada 2 Oktober 2010, KA Senja Utama dan Argo Dwipangga bertabrakan, menewaskan 36 orang.

4. Kecelakaan KA Batu Bara, 2013
Sebuah truk tangki bertabrakan dengan kereta api batu bara di Banyumas pada 9 Oktober 2013, menewaskan 7 orang.

5. Tabrakan KRL dengan Truk Tangki Pertamina, 2013
KRL bertabrakan dengan truk tangki Pertamina di Bintaro pada 9 Desember 2013, menyebabkan kebakaran besar dan menewaskan 7 orang.

6. Tragedi Terbaru di Cicalengka, 2024
Pada 5 Januari 2024, KA Turangga bertabrakan dengan Kereta Lokal Bandung Raya, menambah daftar panjang tragedi kereta api di Indonesia. Kecelakaan ini menyebabkan 4 orang pegawai PT KAI meninggal dunia dan 28 penumpang mengalami luka-luka.
 

Back to top button