Monday, 01 July 2024

Fiorentina: 2 Kali Kalah di Final Sangat Menyakitkan!

Fiorentina: 2 Kali Kalah di Final Sangat Menyakitkan!


Fiorentina kembali gagal di final untuk kedua kalinya saat berlaga di puncak Liga Konferensi Eropa (UECL).

Melawan Olympiakos di OPAP Arena, Athena, La Viola takluk 1-0 dalam laga 120 menit. Tahun lalu, di final yang sama melawan West Ham, Fiorentina juga kalah 1-2 dari The Hammers di Eden Arena Praha.

“Kami sangat percaya kali ini. Itu menyakitkan,” kata Pelatih Fiorentina Vincenzo Italiano dikutip dari Sky Sports Italia, Kamis (30/5/2024).

Menatap final musim ini, Fiorentina memanfaatkan pengalaman musim lalu ketika mereka kalah di final UECL dan final Coppa Italia dari Inter untuk mendapatkan penebusan di Athena.

Namun, yang didapatkan Fiorentina adalah kembali tertunduk lesu ketika pencetak gol terbanyak turnamen Ayoub El Kaabi mencetak satu-satunya gol kemenangan Olympiakos pada menit ke-116.

“Ini mengecewakan untuk kedua kalinya. Kami berjuang, kami mengeluarkan banyak keringat, kami menciptakan peluang melawan tim yang tidak memungkinkan Anda memainkan sepak bola bagus,” katanya.

Pelatih 46 tahun itu mengatakan laga final UECL tidak berjalan sesuai keinginan karena menurutnya Fiorentina banyak menciptakan peluang berbahaya dengan total 17 tembakan yang empat di antaranya tepat sasaran.

“Banyak hal yang salah di final bagi kami, tidak berjalan sesuai keinginan kami,” katanya.

“Saya rasa kami tidak pantas kalah dalam pertandingan ini, yang bisa saja berujung pada adu penalti. Ini merupakan kekecewaan besar bagi saya karena pada final ketiga kami bermain dengan cara yang benar, namun kami masih belum memiliki kedewasaan, kecerdasan, dan sedikit tambahan untuk menang dalam pertandingan yang hanya dilakukan satu kali saja,” tambahnya.

“Saya minta maaf kepada teman-teman, tapi inilah sepak bola. Kami harus menerima kekalahan ini,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Italiano sekali lagi mengatakan bahwa dua kali kalah di final UECL dalam dua edisi terakhir adalah sangat menyakitkan, apalagi melihat para pemainnya menangis, walaupun dalam kesempatan yang sama menurutnya juga “sesuatu yang bagus”.

“Kekalahan itu menyakitkan, melewati dua tahun berturut-turut adalah sesuatu yang bagus, tapi tentu saja Anda harus mengangkat trofi dan kami tidak berhasil. Ini juga merupakan bagian dari proses. Perjalanan terasa hancur ketika harus menyaksikan yang lain mengangkat trofi,” katanya.

“Sungguh menyakitkan melihat para pemain menangis. Kami benar-benar yakin kali ini kami dapat memiliki epilog yang berbeda untuk kampanye ini,” tambahnya.