Arena

Final Piala Dunia 2022: Pembuktian Messi Sebagai Pemain Terbaik Sepanjang Masa

Lionel Messi disebut sebagai pemain terhebat sepanjang masa saat ia membawa Argentina ke final Piala Dunia 2022 –dan tentunya ini menjadi kesempatan terakhir untuk memenangkan trofi paling terkenal sebelum pemain yang dijuluki ‘La Pulga’ atau ‘Si Kutu’ memasuki masa pensiun.

Pria 35 tahun dengan raihan tujuh kali penghargaan Ballon d’Or mencetak gol penalti dan pemberi umpan salah satu dari dua gol Julian Alvarez dalam kemenangan 3-0 melawan Kroasia di laga semifinal pada Rabu (14/12/2022) dini hari WIB.

Padahal, ia tak pernah menang dalam pertandingan Piala Dunia sebelumnya – tidak seperti pemain terdahulunya, Diego Maradona atau Pele dari Brasil – terkadang keduanya ini diperhitungkan menjadi ‘kompetitor’ Messi dalam debat panjang sebagai pemain terbaik sepanjang masa.

Tapi kali ini, Messi punya kesempatan untuk memperbaiki titel tersebut dalam pertandingan final melawan Prancis malam nanti.

Bagi La Pulga, laga semifinal melawan Kroasia adalah pertandingan sepak bola senior ke-1.002, gol ke-791, dan assist ke-340.

Dalam catatan kariernya sebagai pesepak bola profesional, Messi memenangkan trofi sebanyak 35 kali bersama Barcelona, kemudian gelar juara Liga Prancis musim kemarin bersama klubnya sekarang Paris St-Germain (PSG) dan Copa America 2021 dengan timnasnya.

Mantan pemain bertahan Inggris, Jamie Carragher mencuit setelah pertandingan Argentina vs Kroasia di Stadion Lusail, bahwa Messi adalah ‘yang terbaik yang pernah ada’.

Sementara mantan pemain penyerang Inggris, Alan Shearer yang mengikuti pertandingan ini mengatakan kepada BBC Radio 5 Live, “Apakah ini akan mengakhiri perdebatan apakah (pemain terbaik) itu Maradona atau Messi?

“Kami bilang kalau Messi memenangkan Piala Dunia ini, mungkin itu dia (pemain terbaik). Itulah perbedaannya, itulah titik yang menonjolkannya. Maradona memenangkan Piala Dunia. Kalau Messi menang dalam kesempatan Piala Dunia kali ini, pandangan saya akan berubah.”

Rob Green, yang menjadi bagian dari timnas Inggris pada Piala Dunia 2010, menilai Messi akan menukar penghargaan itu dengan kemenangan pada final yang berlangsung hari Minggu ini.

“Kalau Anda bertanya pada Messi, apakah dia mau menjadi yang terbaik di dunia atau apakah dia ingin trofi kemenangan. Maka dia akan menginginkan trofi itu pada Minggu ini,” kata mantan penjaga gawang ini kepada BBC Radio 5 Live. “Satu akan mengamankan yang lainnya.”

“Sekarang dia akan menerima tawaran Anda dengan cepat untuk memilih memperoleh medali. Dia sudah melakukan banyak hal untuk sepak bola.”

Pertandingan final Minggu ini akan menjadi pertandingan ke-26 bagi Messi di seluruh Piala Dunia. Ini menjadi rekor sepanjang masa, mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang legenda Jerman Lothar Matthäus.

Messi menjadi pencetak gol terbanyak Argentina dalam sejarah Piala Dunia yaitu 11 kali, dan menjadi pemain satu-satunya tercatat dalam lima ajang Piala Dunia. Messi juga satu-satunya pemain yang mencetak gol pada Piala Dunia saat remaja, usia 20-an, dan 30-an.

Messi dan Tim Tango-nya kalah pada final 2014 saat melawan Jerman – tapi dia diberikan Golden Ball sebagai pemain terbaik dalam turnamen ini.

Pada laga final nanti, dia bisa melengkapi sapu bersih pemenang Piala Dunia, Golden Ball, dan Golden Boot. Dia menyalip rekan satu tim di PSG, Kylian Mbappe dalam perebutan pencetak gol terbanyak berdasarkan banyaknya umpan, dengan keduanya sama-sama mencetak lima gol.

Juru taktik Argentina, Lionel Scaloni berkata, “Saya tak punya sedikit pun keraguan tentang apakah Messi adalah pemain terbaik yang pernah ada.”

“Saya sudah bilang sejak lama. Saya merasa terhormat bisa melihatnya berlatih. Tak ada kata tersisa tentang Messi, ini adalah suatu keistimewaan bisa menempatkannya dalam tim,” kata mantan pemain bertahan West Ham United ini.

Messi nampak menenangkan hamstring-nya yang masih belum pulih pada awal-awal pertandingan melawan Kroasia – dan tak secepat sebelumnya – tapi dia menggiring bola sendirian yang luar biasa saat memberi umpan kepada Alvarez untuk mencetak gol kedua.

“Argentina bisa berada di final karena Messi,” kata Shearer. “Semua mata tertuju kepadanya. Dia tidak bekerja sekeras dulu, dan mungkin dia tidak secepat dulu pada tahun-tahun sebelumnya.”

“Tapi dia masih memilki keajaiban itu, kemampuan untuk menggocek, berputar, dan berlari dengan bola dan melewati pemain bertahan dengan mudah. Dia bisa membuat pemain terbaik menjadi terlihat biasa-biasa saja.”

Pablo Zabaleta, mantan rekan satu tim Messi, mengatakan kepada BBC TV, “Messi luar biasa. Pada gilirannya, dia sangat apik saat menggiring bola sendirian. Ketika dia masuk ke dalam kontak penalti, Anda tidak akan ingin menyentuhnya. Ini merupakan umpan yang luar biasa, yang bisa dimanfaatkan Alvarez. Ini adalah gol yang luar biasa. Setiap kali Messi menguasai bola, sepertinya sesuatu akan terjadi lagi.”

Messi sendiri mengatakan, “Saya menikmati pertandingan ini. Saya merasa benar-benar senang, saya merasa cukup kuat untuk menghadapi setiap pertandingan. Saya merasa sangat bahagia pada Piala Dunia kali ini. Saya bisa membantu tim ini.”

Melalui Instagram, mantan rekan satu tim Messi di Barcelona, Luis Suarez menulis, “Kamu tak pernah lelah untuk membuktikan, bahwa kamu adalah yang terbaik di dunia.”

Pelatih Kroasia, Zlatko Dalic yang timnya kalah dengan Prancis pada final 2018, sudah tahu kalau anak asuhnya telah dikalahkan oleh pemain hebat.

“Tak banyak yang perlu dikatakan tentang Messi,” katanya.

“Pemain terbaik di dunia, dan sangat bagus, dan sangat berbahaya hari ini. Itu adalah wujud sejati Messi yang kami harapkan.” [BBC Sport]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button