News

Faktor Historis Jadi Alasan UAH Berangkatkan 27 Ulama Muda Muhammadiyah ke Libya

Jumat, 03 Feb 2023 – 22:36 WIB

Ustaz Adi Hidayat saat melepas Keberangkatan 27 Kader Ulama Muda ke Libya, Kamis (3/2/2023) (Foto: QAI)

Ustaz Adi Hidayat saat melepas Keberangkatan 27 Kader Ulama Muda ke Libya, Kamis (3/2/2023) (Foto: QAI)

Dua puluh tujuh kader Muhammadiyah resmi diberangkatkan untuk menempuh pendidikan S-1 di Universitas Al-Asmarya, kota Zliten yang diikhtiarkan PP Muhammadiyah bersama Quantum Akhyar Institute milik Ustaz Adi Hidayat (UAH).

Sekretaris Yayasan QAI, Cendekia Kartono mengatakan wajar jika UAH memberikan beasiswa kepada 27 kader putra dan putri itu ke negeri Libya. Terlebih, Libya bukan negara yang asing bagi pendakwah kelahiran Pendeglang, Banten tersebut.

Secara kedekatan dan histori bagi UAH, Libya adalah salah satu negara yang terletak di sisi utara benua Afrika yang menjadi persinggahan UAH dalam masa pendidikannya.

“Mungkin ini berawal dari bahwa UAH juga lulusan salah satu kampus di Libya, dan qodarullah memang seperti yang beliau sampaikan, beliau waktu di Libya, sudah dianggap sebagai Mufti(pemberi fatwa),” kata Sekretaris Yayasan QAI, Cendekia Kartono kepada inilah.com, Jumat (3/2/2023).

Cendekia menambahkan, peran UAH ketika bersekolah di Libya cukup sentral. Ia bahkan disegani dan memiliki posisi yang cukup kuat dalam kapasitasnya sebagai alim ulama.

“Beliau termasuk salah satu yang menentukan semisal mau khutbah Jumat beliau yang mengecek dulu sebelum bisa naik mimbar. Beliau juga figur yang prominen di timur tengah, di Palestina dan di Sudan banyak yang terhubung dengan beliau salah satunya Libya,” jelasnya.

Berawal dari situ, kata Cendekia, kuota beasiswa pendidikan S-1 di Universitas Al-Asmarya bagi kader Muhammadiyah bisa didapati.

“Salah satu pimpinan yang memberikan kuota beasiswa ini adalah kolega dan sahabat beliau yang memberikan kuotanya pada UAH. Karena sesama ketokohan ada hubungan lantas bermula dari situ,” tutur dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, UAH mengatakan, 27 kader ini nantinya akan diproyeksikan menjadi ulama yang terkoneksi dengan kebutuhan Majelis Tarjih, Majelis Tabligh, dan Lembaga Dakwah Khusus Muhammadiyah. Universitas Asmarya sendiri disebut UAH sebagai kampus terbagus di Libya dalam mencetak ulama dan ahli Alquran.

“Karena memang desain yang kami persiapkan dari awal dan kami komunikasikan dengan Muhammadiyah saat pra Muktamar di Solo, Muhammadiyah khusus di Majelis Tarjih dan Tabligh harus ada kader-kader yang semakin dinamis menghadapi tantangan di masa depan bukan sebagai alim ulama, tapi juga dai. Kami menginginkan kriteria ideal, alim dan dai,” ungkapnya di Masjid At Tanwir PP Muhammadiyah Jakarta mengutip laman resminya, Jumat (3/2/2023).

Back to top button