Hangout

Fakta Timor Leste, dari Sejarah, Budaya, sampai Status Kenegaraan

Timor Leste atau dulunya bernama Timor Timur adalah provinsi termuda yang menjadi bagian dari Indonesia di bawah rezim Presiden ke-2 Soeharto. Berbeda dengan Provinsi Jawa yang dijajah Kolonial Belanda, Timor Timur dulunya dijajah oleh Koloni Portugis.

Berdasarkan catatan BBC, Timor Leste memiliki perjalanan yang panjang dan traumatis untuk memerdekakan negaranya. Sampai di tahun 1998, setelah Presiden Soeharto lengser, BJ Habibie (Presiden ke-3 Indonesia) mengumumkan kesediaannya memberikan referendum untuk Timor Timur.

Referendum yang berlangsung pada 30 Agustus 1999 dengan lebih dari 90 persen partisipan mengeluarkan hasil sebanyak 78,5 persen rakyat Timor Timur memilih kemerdekaan dan menolak otonomi yang diusulkan Indonesia. Akhirnya, pada 20 Mei 2002, Timor Leste resmi menjadi sebuah negara.

Berikut fakta fakta Timor Leste yang jarang diketahui:

Tidak banyak yang tahu tentang sejarah dan budaya Timor Leste sejak lepas dari Indonesia. Berikut 8 fakta Timor Leste yang jarang diketahui banyak orang.

1. Dijajah Portugis

Sebelum menjadi negara merdeka, Timor Leste sempat dijajah oleh Bangsa Portugis pada tahun 1509-1511. Seperti Belanda, awalnya para pedagang Portugis ini hanya datang untuk berdagang dan membeli rempah-rempah dari Timor Leste.

Sampai akhirnya, Portugis menguasai daerah ini dan membangun banyak fasilitas, seperti sekolah, tempat ibadah, dan menyebarkan ajaran agama Katolik di Timor Leste.

2. Bendera Timor Leste

fakta bendera Timor Leste - inilah.com
Photo: Getty Images

Bendera Timor Leste terdiri dari empat warna, hitam, putih, ,uning, dan merah. Desain dan warna bendera ini diambil dari Front Revolusi Kemerdekaan Timor Leste (Fretilin), sebuah kelompok pertama yang menentang pengambilalihan Indonesia atas Timor Timur pada 1975-1976.

Warna hitam mewakili empat abad represi kolonial, warna kuning melambangkan perjuangan kemerdekaan negara, warna merah mempresentasikan penderitaan rakyat Timor, dan bintang putih mempresentasikan harapan di masa depan.

Meski desain bendera nasional ini sudah dibuat sejak tahun 1975, namun Timor Leste baru menggunakan bendera ini pada 20 Mei 2002 setelah berhasil mendapat kedaulatan penuh.

3. Bahasa Resmi Timor Leste

Fakta Timor Leste selanjutnya adalah memiliki 15 dialek lokal dan dua bahasa resmi, yakni Bahasa Tenun dan Bahasa Portugis. Namun, banyak masyarakat Timor Leste yang menggunakan tiga bahasa, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Portugis.

4. Referendum 1999

Timor Leste masih menjadi bagian dari Indonesia di bawah kepemimpinan Soeharto. Sampai lengsernya rezim Soeharto, Presiden Habibie mengumumkan Referendum pada 30 Agustus 1999 yang harus dipilih dari 2 pilihan yang ditawarkan, yakni menerima otonomi khusus untuk Timor Timur dalam NKRI atau menolak.

Dari hasil pemilihan referendum tersebut, menampilkan setidaknya 78 persen atau sekitar 344 ribu penduduk Timor Timur memilih untuk menolak otonomi khusus dan ingin memperjuangkan kemerdekaan negaranya.

5. Timor Leste Resmi diakui Sebagai Negara Pada 2002

Meski Timor Leste sudah tidak menjadi bagian NKRI, namun status kenegaraan negara ini baru diresmikan pada tahun 2002, tepatnya pada 20 Mei dengan nama Republik Demokratik Timor Leste.

Setelah peresmian ini, Timor Leste menganut sistem pemerintahan republik demokrasi parlementer, yang berarti kepala negaranya adalah Presiden yang dipilih secara langsung dengan masa jabatan 5 tahun. Sedangkan jajaran pemerintahannya, Perdana Menteri dipilih dari multi partai dan ditunjuk dari partai mayoritas.

6. Mata Uang 

Fakta Timor Leste selanjutnya adalah menggunakan Dollar Amerika Serikat sebagai mata uang resminya. Meskipun begitu, negara ini juga memiliki mata uang lokal sendiri yang bernama koin Centavo yang pertama kali dikenalkan pada 2003 untuk menggantikan Rupiah.

Koin Centavo ini terdiri dari pecahan 1, 5, 10, 25, dan 50. 100 koin Centavo Timor Leste setara dengan 1$ USD. 

Akan tetapi, di daerah perbatasan negara Indonesia dengan Timor Leste masih sering menerima Rupiah untuk kegiatan transaksi.

7. Jumlah Penduduk dan Mayoritas Agama

Mayoritas Agama Di Timor Leste - inilah.com
Photo: Getty Images

Berdasarkan data yang dikeluarkan worldometers.info, jumlah penduduk Timor Leste mencapai 1,383,963 per hari Minggu, 12 Februari, 2023.

Timor Leste tidak memiliki agama resmi, namun berdasarkan laporan yang dikeluarkan state.gov, sebanyak 97.6 persen masyarakat Timor menganut agama Katolik, 2 persen menganut agama Protestan, dan kurang dari 1 persen menganut agama Muslim.

8. Resmi Menjadi Anggota ASEAN

Setelah meraih kemerdekaan, Timor Leste sudah menunjukkan keinginan untuk bergabung menjadi anggota ASEAN pada 20 Mei 2002.

Dalam upayanya, Timor Leste sangat aktif mengikuti berbagai forum Asia Tenggara, mulai dari bergabung dengan Forum Regional ASEAN. Dari forum ini, Timor Leste berharap dapat bergabung menjadi anggota ASEAN.

Sayangnya, perjalanan Timor Leste masih cukup panjang untuk mencapai cita-citanya. Sampai akhirnya, di tahun 2011 Timor Leste kembali mengajukan permohonan untuk bergabung menjadi anggota. 

Sayang, permohonan itu lagi-lagi ditolak dengan berbagai macam alasan. Mulai dari masih harus membenahi tatanan negara, belum memiliki kedutaan di 10 negara anggota ASEAN, dan masih banyak lainnya.

Akhirnya, di tahun 2015 Timor Leste berhasil memenuhi persyaratan yang diminta oleh anggota ASEAN. Namun status keanggotaan masih belum dimilikinya, sebab negara ini dianggap memiliki sumber daya manusia yang kurang.

Setelah itu, status permohonan keanggotaan ASEAN kembali di uji di tahun 2021. Sampai akhirnya, di hari Jumat 11 November 2022, Kamboja meresmikan Timor Leste menjadi anggota ke-11 ASEAN di dalam pertemuan ASEAN ke-31 yang berlangsung di Phnom Penh, Kamboja.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button