Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku belum berkomunikasi lebih lanjut terkait penawaran atas dirinya terhadap posisi Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Ketum PSSI).
“Belum, orang kemarin kan saya untuk sepak bola itu memang ditugaskan oleh bapak Presiden untuk menyelamatkan jangan sampai di sanksi. Tugas saya alhamdulillah berhasil, menyelamatkan sepak bola untuk tidak di sanksi,” tegas Erick saat ditemui di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Senin (5/12/2022).
Tak hanya itu, mantan presiden Inter milan itu juga menyebut bahwa hal seperti akan kembali dilanjutkannya Liga 1 usai tragedi Kanjuruhan, juga bukan menjadi tupoksinya yang saat ini masih menjabat sebagai Menteri BUMN.
“Seperti hari ini pemerintah akan mengumumkan kalau tidak salah Liga (1) dilanjutkan dan diselesaikan kalau tidak salah, diselesaikan. Karena tidak mungkin kalau diselesaikan. Kan ini kan nanti tupoksinya bukan saya, kalau saya tupoksinya kalau Liga tidak lanjut, ya sponsor tidak cair dari BRI kan begitu,” terangnya.
“Dan kayak BRI itu sponsor ga ada hubungannya sama saya jadi Ketua PSSI, karena ini kan duluan. Kejadian (tragedi) Kanjuruhan kan belakangan,” lanjutnya.
Di sisi lain, terkait dorongan yang diberikan terhadap dirinya yang disebut-sebut akan mengisi posisi Ketum PSSI, hanya secara media saja.
“Ya kalau dorongan kan secara media, kalo voters kan beda. Kalau media kan memberitakan, kalau di lapangan belum tentu. Sama saja tadi pertanyaan bagaimana Presiden dengan wapres, nah itu versi partai,” jelasnya.
“Nah medianya positif atau tidaknya kan belum tahu ya kan. Yang paling penting Kita fokus,” sambungnya.
Sebelumnya, berdasarkan hasil survei Lembaga Indikator Politik Indonesia (IPI) yang dilakukan pada 30 Oktober hingga 5 November 2022 dengan metode multistage random sampling. Dengan jumlah sampel 1.220 orang dan margin of error sekitar 2,9 persen, sebanyak 24,1 persen suara menganggap Erick layak menjadi Ketum PSSI.
