Market

Emas Terangkat Pelemahan Dolar, Kembali Berada di Atas US$1.650

Harga emas menguat pada akhir perdagangan Jumat (21/10/2022) atau Sabtu (22/10/2022) pagi WIB, memperpanjang kenaikan untuk hari kedua berturut-turut menjadi kembali bertengger di atas level psikologis US$1.650, terangkat oleh kurs dolar AS yang lebih lemah.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, melonjak US$19,50 atau 1,19 persen menjadi ditutup pada US$1.656,30 per ounce. Untuk minggu ini, harga emas berjangka meningkat US$7,40 atau 0,50 persen, setelah pekan lalu kehilangan lebih dari US$60 atau 3,50 persen.

Harga emas berjangka terdongkrak US$2,60 atau 0,16 persen menjadi US$1.636,80 pada Kamis (20/10/2022), setelah anjlok US$21,60 atau 1,3 persen menjadi US$1.634,20 pada Rabu (19/10/2022), dan tergelincir US$8,20 atau 0,49 persen menjadi US$1.655,80 pada Selasa (18/10/2022).

Dolar AS melemah pada Jumat, di tengah rebound tajam mata uang Jepang dengan indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,79 persen menjadi 111,9900 pada akhir perdagangan.

Pedagang pasar memperkirakan kenaikan suku bunga 75 basis poin pada November diikuti oleh kenaikan suku bunga 50 basis poin pada Desember oleh The Fed.

Analis pasar berpendapat bahwa emas masih di bawah tekanan dan tidak akan mampu mempertahankan reli apapun untuk beberapa waktu.

“Jika suku bunga terus merayap lebih tinggi seperti yang mereka lakukan, itu akan terus menekan pasar emas dalam waktu dekat. Fokusnya terus jelas pada suku bunga dan ekspektasi kenaikan suku bunga Fed,” kata Direktur Perdagangan Logam, David Meger, di High Ridge Futures.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 37,7 sen atau 2,02 persen, menjadi ditutup pada US$19,066 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari melonjak US$18,80 atau 2,05 persen, menjadi ditutup pada US$933,90 per ounce.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button