News

EKSKLUSIF: Wawancara Dubes RI di Damaskus soal Nasib WNI Saat Gempa Dahsyat di Suriah

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023) telah mengakibatkan sedikitnya 7.926 orang tewas hingga Rabu (8/2/2023) pagi, atau 48 jam setelah bencana dahsyat itu terjadi. Selain itu, ribuan orang lainnya terluka.

Gempa juga menghancurkan ribuan gedung dan bangunan di kedua negara yang letaknya saling berbatasan itu. Khusus di Suriah, terdapat 836 Warga Negara Indonesia (WNI) yang tersebar di sejumlah wilayah Kegubernuran.

Untuk mengetahui bagaimana nasib para WNI di Suriah, Inilah.com mewawancara khusus Duta Besar Republik Indonesia untuk Suriah, Wajid Fauzi yang berada di Damaskus pada Rabu (8/2/2023). Wawancara berlangsung melalui pesan WhatsApp dengan kondisi jaringan internet yang sangat tidak kondusif di negara tersebut.

Berikut petikan wawancaranya:

Bagaimana sejauh ini kondisi di Kota Damaskus dan juga Suriah secara keseluruhan terkait dampak gempa?

Kota Damaskus relatif aman, gempa juga dirasakan oleh masyarakat di Damaskus, namun tidak tercatat adanya gedung yang rusak.

Sejauh ini apakah ada informasi mengenai WNI yang terdampak gempa di Suriah?

Sejauh ini tidak/ belum diperoleh info adanya WNI yang terdampak. sejak hari pertama KBRI mengaktifkan tim di Aleppo dan Latakia hari kedua. KBRI melalui tim dukungan mengunjungi pusat-pusat yang menjadi korban dan rumah sakit (RS), sejauh ini tidak diperoleh info WNI yang terdampak.

Berapa jumlah WNI yang ada di Suriah?

Di Damaskus 717 orang WNI, di Tartus 20 WNI, di Latakia 34 WNI, di Hama 10 WNI, di Aleppo 49 WNI, di Homs 3 WNI, di As Suwayda 1 WNI, di Rif Dimashq 2 WNI. Ini data sebaran WNI di Suriah. (Sumber: data WNI/PMI di Suriah yang memiliki izin tinggal dari Kementerian Luar Negeri Suriah Tahun 2022).

Bagaimana antisipasi untuk evakuasi WNI dan penyiapan shelter KBRI untuk WNI jika diketahui ada yang terdampak gempa?

Dalam rangka pelindungan terhadap WNI terdampak gempa, KBRI Damaskus telah mengambil langkah-langkah antara lain, pertama menyampaikan imbauan kepada masyarakat Indonesia di Suriah agar waspada melalui kanal media sosial dan website resmi KBRI.

Kedua, mengaktifkan narahubung/ contact person KBRI Damaskus di wilayah Aleppo dan Latakia untuk memeriksa kondisi WNI di wilayah tersebut dan mengidentifikasi korban WNI dengan meninjau rumah sakit dan fasilitas kesehatan di wilayah terdampak gempa.

Ketiga, mengirimkan Tim Peninjau ke beberapa titik yang terdampak gempa cukup parah, antara lain Hama dan Aleppo. Dari hasil tinjauan lapangan, Tim berhasil menemui WNI atas nama Carminah, asal Indramayu yang bekerja di Kota Hama, dalam kondisi baik meskipun rumah majikannya mengalami kerusakan. Untuk saat ini, Carminah tinggal sementara di rumah keluarga majikan. Selain itu, Tim berhasil menemui Ibu Haryati yang bekerja di Kota Aleppo dan 2 PMI lainnya.

Keempat, melakukan komunikasi intensif dengan Pemerintah Suriah terkait kebutuhan mitigasi pasca gempa dan mekanisme penyaluran bantuan bagi korban terdampak.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button