Market

Program Makan Siang Gratis, Pengamat: Tak Jelas dan Sulit Direalisasikan


Direktur Centre for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi menilai program makan siang dan susu gratis belum memiliki konsep yang jelas sehingga masih sebagai janji politik semata, sehingga belum dapat direalisasikan dalam waktu dekat.

“Buat konsepnya saja dulu, jangan buru-buru mikir membuat suatu kementerian baru untuk mengurusi hal tersebut. Kalaupun akhirnya menggunakan anggaran APBN maka harus ada konsep yang jelas, kalau tidak maka akan menjadi ladang korupsi baru,” katanya kepada inilah.com, Senin (26/2/2024).

Meskipun sebagai program yang sulit direalisasikan, Uchok mengusulkan program tersebut ditangani Kementerian Sosial dengan membuat ditjen baru, khusus menangani program makan siang dan susu gratis.

Sebenrnya, kemensos juga telah memiliki program makan siang gratis untuk lansia dan disabilitas. Program ini juga bermasalah karena menjadi ladang korupsi karena para operator di lapangan melakukan penyelewengan dana sehingga tidak sampai ke sasaran.

“Kementerian Sosial punya program makan siang gratis, realisasinya juga kacau. Dari anggaran Rp21 ribu per hari yang digunakan hanya berapa ribu saja. Itu yang kaya para operatornya, bisa beli rumah, beli mobil dan lain-lain,” katanya mengingatkan.

Uchok meyakini bila program makan siang dan susu gratis dipaksakan untuk jalan tahun ini, maka akan bermasalah. Apalagi belum ada yang menjelaskan secara rinci konsep dan anggarannya. Bahkan pelaksanaannya juga belum terkonsep dengan jelas.

Akan lebih baik, menggantinya dengan program yang lebih prioritas membuka lapangan kerja. Dengan program yang lebih dibutuhkan masyarakat kecil maka mereka akan lebih mandiri sehingga tidak memerlukan lagi program makan siang gratis.

“Kalau sudah dianggarkan dalam APBN, bagaimana dengan pengawasannya di lapangan, akan sulit untuk memastikan tepat sasaran. Program Keluarga Harapan (PKH) saja anggarannya banyak disunat pengurusnya di lapangan, nggak tahu pemerintah mengetahui praktek tersebut apa tidak. Jadi akan memunculkan penyelewengan-penyelewengan baru,” katanya menegaskan.

Seperti diketahui Kemensos memiliki program makan siang gratis untuk lansia dan disabilitas. Bantuan sosial mulai Juli sampai Desember 2023 senilai Rp30.000 per hari untuk dua kali makan. Jumlah itu lebih tinggi Rp9.000 dari tahun sebelumnya senilai Rp21.000 per hari.

Sementara untuk anggaran untuk program makan siang gratis menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sekitar Rp15 ribu per anak, di luar anggaran untuk program susu gratis. “Per anak kira-kira Rp15 ribu,” kata Menko Airlangga secara terpisah.

Program ini dilaksanakan secara bertahap dengan menargetkan 82,9 juta warga dalam waktu empat tahun atau 2029 mendatang.

 

 

 

 

 

 

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button