Sunday, 30 June 2024

Eks Ketum PSSI Nurdin Halid Resmi Pimpin Tenis Indonesia hingga 2028

Eks Ketum PSSI Nurdin Halid Resmi Pimpin Tenis Indonesia hingga 2028


Eks Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Nurdin Halid, terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Pengurus Pusat (PP) Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (Pelti) periode 2024-2028. Nurdin Halid terpilih melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Jakarta, Sabtu (22/6/2024).

“Prof AM Nurdin Halid terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tenis Indonesia (PP Pelti) periode 2024-2028,” tulis PP Pelti dalam keterangan resmi.

Nurdin Halid mengalahkan dua kandidat lainnya, yakni Donni Ermawan Taufanto dan Benny Harianto Simangunsong. Namun, di tengah munaslub, Benny Simangunsong memutuskan mundur dan mendukung Nurdin Halid.

PP Pelti menggelar Munaslub setelah Ketua Umum periode 2022-2027 sebelumnya, Prof. Edward Omar Sharif Hieraj, menyatakan mundur. PP Pelti kemudian menunjuk Prof. Wawan Gunawan sebagai Plt Ketum PP Pelti.

Profil dan Kiprah Nurdin Halid

Nurdin Halid bukanlah sosok asing di dunia olahraga dan politik Indonesia. Dia dikenal sebagai salah satu politikus senior yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Golkar.

Sebelum memimpin PP Pelti, Nurdin Halid dikenal sebagai tokoh di jagat sepakbola Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai manajer PSM Makassar pada tahun 2000. Pada tahun 2003, dia terpilih menjadi Ketua Umum PSSI dan memimpin organisasi sepak bola Indonesia hingga tahun 2011.

Di bawah kepemimpinannya, era PSSI dikenal dengan dimulainya gelombang pemain naturalisasi memperkuat timnas Indonesia, dengan Cristian Gonzales sebagai pionir sejak 2010. Selain itu, Nurdin juga meningkatkan jumlah peserta Liga Indonesia dan menolak pemberhentian alokasi APBD untuk klub.

Pada akhir masa jabatannya sebagai Ketua PSSI, Nurdin mencalonkan diri kembali untuk periode 2011-2015, yang dianggap kontroversial karena perubahan persyaratan calon ketua PSSI.

Karir di Bisnis dan Politik

Selain sepak bola, Nurdin aktif dalam dunia bisnis dan politik. Pria kelahiran Watampone, Sulawesi Selatan, pada 17 November 1958 ini pernah menjadi anggota DPR-RI dari Partai Golkar pada periode 1999-2004 dan menjabat sebagai Ketua Umum Koperasi Indonesia pada 2004-2009.

Pada 16 Juli 2004, Nurdin terjerat kasus penyelundupan gula impor ilegal dan korupsi distribusi minyak goreng. Dia juga terseret dalam kasus pelanggaran kepabeanan impor beras dari Vietnam, yang membuatnya dihukum penjara dua tahun enam bulan pada 9 Agustus 2005, namun dibebaskan pada 17 Agustus 2006 karena mendapat remisi.

Kini, Nurdin Halid siap memimpin PP Pelti dan berkomitmen untuk memajukan tenis di Indonesia selama periode 2024-2028.