Sunday, 30 June 2024

Eks Gubernur BI yang Dipecat Soeharto: Makan Siang Gratis Lebih Penting Ketimbang IKN

Eks Gubernur BI yang Dipecat Soeharto: Makan Siang Gratis Lebih Penting Ketimbang IKN


Eks Gubernur Bank Indonesia (BI), Prof Soedrajad Djiwandono yang dipecat sebelum Soeharto lengser, menilai pemerintahan Jokowi tak siap membangun megaproyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim).

Soedrajad mengatakan, program makan siang gratis yang digagas Prabowo, justru lebih penting ketimbang IKN di kaltim. Indonesia perlu segera menyelesaikan masalah gizi yang dihadapi masyarakat, utamanya stunting.

“Saya kira iya, masalah stunting itu sesuatu yang benar-benar terjadi di masyarakat kita dan kita tidak bisa memperbaikinya jika sudah terlambat,” kata Soedrajad, dikutip Sabtu (30/3/2024).

Seperti yang diketahui, makan siang gratis merupakan program unggulan dari Prabowo-Gibran.

Nantinya, program ini akan memberikan makan gratis bagi lebih 80 juta masyarakat Indonesia. Dan setiap tahunnya akan memakan dana sebesar Rp450 triliun.

Dengan dana yang cukup besar dan ada program lain yang dikerjakan seperti IKN Nusantara, tentu akan membebani keuangan negara.

Saat ditanya tentang program IKN ini, Soedrajad menjawab, “Ya kalau belum mampu, jangan dulu.”

Menurutnya, Indonesia belum mampu untuk membangun IKN karena banyak yang harus dibangun. “Ya kalau untuk itu ya belum dong, karena yang harus dibangun begitu banyaknya, mulai dari nol, kok,” lanjutnya.

“Memang kondisi Jakarta makin enggak enak dan seterusnya, cuman kita harus mampu hidup di sana sebelum betul-betul punya kemampuan membangun IKN sampai selesai,” imbuh Soedrajad.

Menurut Soedrajad, program makan siang gratis lebih penting untuk dikerjakan demi membangun generasi Indonesia yang akan datang.

“Makan siang gratis lebih penting untuk saya, karena ini (untuk) generasi yang akan datang membangun Indonesia, kok. Kalau punya penduduk banyak tapi bodoh-bodoh kan sebuah masalah,” jawabnya.