Hangout

Ekowisata dan Eduwisata di sepanjang Sungai Ciliwung

Gerakan Ciliwung Bersih (GCB) memperkenalkan Ekowisata dan Eduwisata di sepanjang Sungai Ciliwung. Masyarakat dan pelajar dapat mengikuti ekowisata dan eduwisata di sungai sambil mempelajari seluk beluk sungai, sejarah sungai Ciliwung, upaya pelestarian sungai, biota sungai dan sebagainya.

Peluncuran ini ditandai dengan peresmian Pintu Gerbang Jembatan Pantau oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno dan disaksikan oleh Menteri Lingkungan Hidup, Gubernur DKI Jakarta, Kelompok Peduli Ciliwung serta perwakilan perusahaan anggota GCB. Kegiatan berlangsung di sekertariat GCB, Jl. Penjernihan, Karet Bivak Jakarta Pusat.

Jakarta merupakan ibukota yang memiliki sungai dengan anak sungai terbanyak di Indonesia. Salah satunya adalah Sungai Ciliwung dengan panjang sekitar 120 km yang terbentang di tengah kota Jakarta.

Sejak dulu, Sungai Ciliwung memiliki peranan penting bagi masyarakat. Sayangnya, Sungai Ciliwung menerima perlakuan buruk masyarakat yang menjadikan Sungai Ciliwung sebagai sungai dengan kategori terparah. Bahkan sejak tahun 1976 hingga 2014 Sungai Ciliwung beberapa kali membanjiri Ibukota Indonesia hingga melumpuhkan perekonomian Jakarta. Upaya melestarikan dan mengembalikan kondisi Sungai Ciliwung terus dilakukan oleh berbagai pihak.

Ketua Gerakan Ciliwung Bersih Ir. Peni Susanti Dipl. Est mengatakan, setelah 31 tahun, akhirnya upaya yang dilakukan menunjukkan hasil yang sangat positif.

“Mutu air Sungai Ciliwung telah mencapai level 2 yang artinya layak sebagai air minum, memungkinkan berkembangbiaknya biota air seperti ikan, udang dan lainnya,” kata Peni pada temu media virtual, Jakarta, baru-baru ini.

Perkembangan ini memotivasi untuk terus meningkatkan animo masyarakat agar peduli pada kelestarian Sungai Ciliwung. Inilah saatnya kami kenalkan wajah baru Sungai Ciliwung sebagai alternatif tujuan wisata di Jakarta sambil menimba ilmu tentang sungai, pelestarian sungai dan lingkungan sekitar sungai.

GCB didukung sekitar 36 Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) dan beberapa perusahaan seperti Indofood, Indonesia Power, PLN dan PAM Jaya telah mempersiapkan Sungai Ciliwung menjadi tempat belajar sekaligus menikmati wisata sungai.

Peni menjelaskan visi GCB adalah mewujudkan Wisata Sungai Ciliwung, memiliki sekolah sungai yang kompeten dan menjadi lembaga yang memiliki produk serta jasa bernilai tinggi dalam bidang pendidikan dan pelatihan pelestarian sungai melalui Sekolah Sungai.

Sebagai tujuan ekowisata dan eduwisata, ada beberapa titik lokasi wisata yang bisa dikunjungi masyarakat. Di Sekertariat GCB yang terletak di Jl. Penjernihan, Karet Bivak, masyarakat bisa mempelajari sejarah sungai Ciliwung di Galeri Sungai Ciliwung, mempelajari pemilahan dan pengolahan sampah sungai dengan TOSS (Teknologi Olah Sampah Sungai) melalui metode peyeumisasi, susur sungai, memanen hasil hidroponik ventikultur sambil menikmati kopi di Kedai pinggir Sungai Ciliwung.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Mia Umi Kartikawati

Redaktur, traveller, penikmat senja, musik, film, a jurnalist, content creator enthusiast, food lovers, a mom who really love kids. Terus belajar untuk berbagi dan bersyukur dalam jalani hidup agar bisa mendapat berkah.
Back to top button