Market

Ekonomi Indonesia Tetap Terjaga, Menko Airlangga Tetap Waspada

Senin, 15 Agu 2022 – 19:27 WIB

Ekonomi Indonesia Tetap Terjaga, Menko Airlangga Tetap Waspada

Menko Perekonoian, Airlangga Hartarto. (Dok.Kemenko Perekonomian).

Dampak ketidakpastian ekonomi global khususnya soal ancaman krisis pangan dan energi, tetap menjadi concern pemerintah. Termasuk potensi ledakan pandemi COVID-19. Meski pada dasarnya ekonomi Indonesia tetap terjaga.

Disampaikan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, pemerintah tetap antisipasi berbagai dampak negatif dari gejolak ekonomi global. Untuk pandemi COVID-19, pemerintah mengalokasikan anggaran Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp455,6 triliun.

“Anggaran itu, untuk memulihkan ekonomi serta mendorong program-program pengurangan kemiskinan ekstrem. Sementara, APBN secara keseluruhan diarahkan menjadi shock absorber,” papar Menko Airlangga, Jakarta, Senin (15/8/2022).

Dia bilang, pemerintah terus mengedepankan dan menjaga daya beli masyarakat. Karena, nasib ekonomi Indonesia sangat ditentukan konsumsi masyarakat.

“Di sisi eksternal, Indonesia memiliki modal yang baik. Indonesia mempunyai ketahanan yang terjaga akibat neraca perdagangan yang surplus selama 26 bulan berturut-turut,” terang Menko Airlangga.

“Ekspor Indonesia mencatatkan raihan positif sebagai peringkat ke-6 negara dengan pertumbuhan ekspor tertinggi yang mendekati 40 persen. Dan, IHSG juga kembali ke level sebelum pandemi. Utang Pemerintah masih di bawah 40 persen dan ekonomi di tahun 2022 secara year on year diperkirakan berada di kisaran 5,2 persen,” imbuh Ketua Umum partai Golkar ini.

Menko Airlangga juga menjelaskan bahwa pemerintah terus menjaga dan mendorong pemulihan di berbagai sektor yang saat ini menjadi penghela, yakni sektor industri, perdagangan, informasi komunikasi, serta pertanian.

Pada Minggu (14/8/2022), Menko Airlangga menyampaikan bahwa Presiden Jokowi telah menerima penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI), terkait resiliensi pangan di Indonesia, terutama beras.

Artinya, lanjut Menko Airlangga, pemerintah telah mengerahkan seluruh daya dan upaya untuk mendorong pemulihan ekonomi. Agar berhasil, diperlukan peran serta kerja sama dari seluruh stakeholder. Termasuk dukungan dari masyarakat dengan menghembuskan optimisme serta mengoptimalkan peran di sektor masing-masing untuk berkontribusi dalam pemulihan ekonomi yang ujungnya bisa menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan.

“Secara khusus, peran media menjadi sangat penting untuk mewujudkan optimisme kestabilan sosial di masyarakat. Dengan bekerja sama, kita akan mampu memulihkan perekonomian nasional dan menjadi shock absorber berbagai gejolak yang ada. Saya berharap kita semua terus bekerja sama menciptakan optimisme untuk Indonesia ke depannya,” pungkas Menko Airlangga.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button