Monday, 07 July 2025

Dukungan Kemerdekaan Palestina, Aksi “One Million Women for Gaza” Serukan Boikot Produk Israel

Dukungan Kemerdekaan Palestina, Aksi “One Million Women for Gaza” Serukan Boikot Produk Israel


Puluhan ribu perempuan Indonesia dari 40 ormas dan komunitas yang bergabung dalam aksi damai Satu Juta Perempuan untuk Gaza (One Million Women for Gaza) menyerukan pemboikotan produk-produk terafiliasi Israel sebagai wujud dukungan bagi kemerdekaan Palestina.  

“Dengan tidak mendatangi gerai-gerai restoran cepat saji mereka, dengan tidak memberi produk mereka, kita sudah ikut berpartisipasi untuk menghambat dana mereka yang digunakan untuk mendapatkan amunisi,” tutur perwakilan gerakan solidaritas perempuan untuk Palestina itu, Finda Musfindayani, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (7/7/2025).

Selain menghambat dana yang digunakan untuk mencegah kejahatan genosida terhadap Palestina, Koordinator Muslimah Bogor Raya itu pun menyampaikan gerakan boikot tersebut dapat pula mendukung dan memajukan produk lokal bangsa Indonesia.

“Kita juga dapat meningkatkan pemasaran produk-produk UMKM negara kita,” ujar Finda menegaskan.

Diketahui, aksi damai One Million Women for Gaza yang digelar di Jakarta, Minggu (6/7/2025) itu diinisiasi oleh PP Wanita Islam dan Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARIBP) Perempuan. Setiap rupiah yang dibelanjakan masyarakat, menurut mereka, memiliki dampak moral dan kemanusiaan.

Lebih dari sekadar unjuk rasa, aksi damai itu pun memadukan berbagai kegiatan edukatif, kultural, dan ekonomi. Di antaranya adalah orasi lintas agama dan profesi, doa bersama, panggung budaya berisi puisi dan musik religi, serta testimoni dari korban agresi dan pejuang kemanusiaan.

Salah satu sorotan utama dari “One Million Women for Gaza” adalah kampanye #GantiProduk, yaitu ajakan untuk meninggalkan produk-produk yang diketahui mendukung pendudukan Israel, dan menggantinya dengan produk halal lokal. Aksi itu bertujuan untuk menguatkan jaringan ekonomi alternatif, terutama produk halal lokal dan UMKM perempuan.

Finda menyampaikan pula bahwa kehadiran perempuan dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari guru, pelajar, mahasiswa, komunitas ojol perempuan, hingga tokoh nasional dan pemengaruh itu memperkuat pesan bahwa gerakan boikot adalah bentuk aksi strategis yang bermartabat.

Dengan pendekatan edukatif dan aksi damai, para peserta berharap dapat menggugah kesadaran kolektif masyarakat Indonesia untuk mendukung Palestina bukan hanya lewat doa dan demonstrasi, melainkan juga melalui pilihan konsumsi sehari-hari.

 

Basuki Rahmat N.