Market

Dukung Pembiayaan Hijau, Bank Mandiri Gelontorkan Kredit Rp221,1 Triliun

Rabu, 02 Nov 2022 – 23:20 WIB

Bank Mandiri mendukung penuh rencana pemerintah mendorong kontribusi perbankan pelat merah terhadap pembiayaan keberlanjutan dan pembiayaan hijau.

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi menjelaskan, hingga kuartal III 2022, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit ke sektor berkelanjutan atau sustainable sector, mencapai Rp221,1 triliun. Atau 24% dari total kredit perseroan.

Dari nilai tersebut, pembiayaan ke sektor hijau Bank Mandiri telah menembus Rp 101 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 11,1% dari total penyaluran kredit Bank Mandiri di kuartal III 2022. Tidak hanya dari sisi pembiayaan, Darmawan menambahkan pihaknya juga secara konsisten telah mengadopsi praktik-praktik Energy, Social, and Governance (ESG) secara lebih luas, termasuk di dalam operasional perusahaan.

“Krisis energi dan geopolitik telah menggeser isu keberlanjutan (sustainability) menjadi ketersediaan energi (energy affordability). Meski demikian, kami percaya bahwa isu ESG telah menjadi mainstream. Sekalipun ada guncangan, hal ini tetap menjadi penting ke depan,” ujar Darmawan, Jakarta, Rabu (2/11/2022).

Sebagai salah satu upaya nyata untuk mendukung bisnis yang berkelanjutan, khususnya di Indonesia, Bank Mandiri juga menggelar Mandiri Sustainability Forum (MSF) 2022, secara hybrid. Forum bertajuk Industry for tommorrow ini bertujuan untuk menyediakan wadah diskusi bagi pelaku bisnis, pemerintah, dan juga pelaku usaha lainnya terkait potensi dan tantangan ESG ke depan, baik di tingkat global maupun nasional.

“Forum ini diharapkan menjadi wadah aspirasi bagi pemangku kepentingan, regulator, pelaku industri, dan Bank Mandiri untuk bersama-sama menggali potensi ekonomi berkelanjutan, yang juga selaras dengan Agenda Nasional Pemerintah,” terang Darmawan.

Adapun, forum Mandiri Sustainability Forum (MSF) 2022 ini turut mengundang pembicara yang memiliki kompetensi dan berpengalaman di bidangnya. Para pembicara antara lain Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti, Direktur Manajamen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin, Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan, dan Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna. Dari pakar ESG global dan pemimpin korporasi hadir Director of Global Partnership and Client Solution, CFA Institute David von Eiff, ESG Practice Lead Hardik Shah, Presiden Direktur HSBC Indonesia Francois de Maricourt, Presiden Direktur Uni-Charm Indonesia Yuji Ishii, dan Head of Equity BNP Paribas Asset Management Amica Darmawan.

Bank Mandiri merilis hasil riset dan penelitian Mandiri Institute yang menyediakan pemahaman serta implementasi ESG di Tanah Air berjudul Towards ESG Implementation in Indonesia yang bisa diakses oleh seluruh masyarakat secara gratis.

Darmawan menilai, hasil riset ini dapat menjadi acuan terkait gambaran ESG di Indonesia. Sebab, penelitian ini dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan berbagai stakeholder mulai dari korporasi baik listed maupun non-listed, investor individual, hingga fund manager.

“Laporan ini menunjukkan ESG sebagai faktor utama dalam keberlanjutan bisnis, baik saat ini maupun masa depan. Sebab, adopsi ESG bukan hanya sekedar mengikuti regulasi saja, tetapi juga mengenai langkah implementasinya terhadap strategi bisnis dan corporate practices untuk mendapatkan tangible benefit serta value creation yang lebih tinggi bagi perusahaan,” imbuhnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button