Arena

Dugaan Aksi Pelecehan, Yeremia Rambitan Menyesali Perbuatannya

Ucapan permintaan maaf dan rasa menyesal akhirnya terucap dari atlet bulu tangkis Yeremia Rambitan. Permintaan maaf ini setelah dugaan aksi pelecehan secara verbal yang ia lakukan terhadap seorang perempuan terekam oleh kamera.

Tindakan Yeremia kepada sosok yang diketahui volunteer (relawan) SEA Games 2021 itu terpampang hingga viral di jagat maya.

Lewat unggahan akun Instagram resmi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) @badminton.ina, Yere sapaan akrabnya menyampaikan klarifikasi kepada publik seraya meminta maaf atas perbuatannya beberapa hari alu.

“Halo semuanya, atas nama saya pribadi Yeremia, saya memohon maaf kepada PBSI, tim NOC Indonesia dan pecinta bulu tangkis Indonesia. Saya menyesali perbuatan saya, yang khilaf saat bercanda dalam perkataan-perkataan saya,” kata Yere melansir unggahan Instagram Stories PBSI, Kamis (26/5/2022).

Yere menjelaskan, pelatih dan ofisial Timnas bulu tangkis untuk SEA Games 2021 sudah memberi peringatan keras terhadap perilaku dirinya.

Pemain bulu tangkis bernama lengkap Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan juga mengaku sudah meminta maaf kepada volunteer yang jadi korban aksi pelecehannya.

“Pelatih sudah menegur saya dengan keras dan saya juga sudah meminta maaf kepada volunteer tersebut. Sekali lagi saya meminta maaf untuk semuanya,” jelas Yere.

Teguran dan Sanksi Sosial

Sebelumnya, pihak PBSI telah memuat statement atas sikap dari Yere dalam video yang beredar.

Melalui Sekretaris Jenderal (Sekjen), Muhammad Fadil Imran, PBSI sama sekali tak membenarkan tingkah laku Yere yang sudah kelewat batas. Sehingga dinilai melakukan aksi pelecahan terhadap seorang perempuan.

“Sanksi sosial itu jauh lebih dahsyat. Dia sudah menghubungi saya dan menyesal tak akan ulangi lagi, ini jadi pelajaran,” kata Fadil.

Terkait sanksi dari pihak federasi, Fadil menyebut teguran keras dan hukuman sosial sudah cukup membuat Yere menyesali perbuatannya.

“Teguran dari Sekjen PBSI itu sudah merupakan sanksi yang cukup berat buat Yeremia. Apalagi, sebelumnya dia juga sudah mendapat hukuman sosial dari netizen,” tutur Fadil Imran.

Agar hal tersebut tidak berulang, ke depan PBSI melakukan pembinaan etika dalam bersosial media kepada para pemain. “Ini menjadi pelajaran juga bagi kami. Yang pasti kami berencana membuat kelas bijak menggunakan sosial media,” imbuhnya. [yud]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button