Duta Besar Pakistan untuk Indonesia H.E Muhammad Hassan berharap Indonesia terus menyuarakan untuk kebebasan wilayah Kashmir di India-Pakistan.
Hal ini dinyatakan saat acara Diskusi Kemanusiaan Hari Solidaritas Kashmir dengan tema ‘Masa Depan Kashmir dan Solusinya’ yang digelar oleh MINA News di Aula Insan Mandiri Cibubur, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (7/2/2023).
“Indonesia sebagai negara mayoritas Muslim memiliki pengalaman dalam menyelesaikan krisis di negara lain seperti Filipina, Timor Leste, Papua, dan Aceh. Maka dari itu, masyarakat Kashmir dan Pakistan berharapIndonesia dapat menyuarakan suara-suara positif di wilayah Kasmir,” kata Dubes Hassan.
Selain itu, Dubes Hassan menjelaskan kondisi di Kashmir sampai saat ini belum terselesaikan. Melihat jika India dan Pakistan mengusulkan untuk perang, maka dampaknya akan terjadi secara global.
“Karena dua negara ini memiliki nuklir. Kalau dua negara ini perang bukan hanya Kashmir yang terkena tapi seluruh dunia yang merasakan itu,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa India menginginkan untuk menguasai wilayah Kashmir secara keseluruhan. Namun, Dubes Hassan khawatir akan masyarakat Kashmir yang mayoritas memeluk agama Islam.
“India memberikan pilihan untuk pemilihan umum, tetapi calonnya dari India. sehingga tidak ada pilihan bagi rakyat Kashmir untuk memilih calon muslim atau yang mendukung dari Pakistan,” tambah Dubes Hassan.
Dengan demikian, jika ada tokoh-tokoh Kasmir yang menyuarakan kebebasan, India akan menberi tanda sebagai teroris, ekstrimis, radikalis dan sebagainya.
Reyhaanah Asya
