Saturday, 29 June 2024

DPR Belum Putuskan Penggunaan di Pilkada 2024, Ini 3 Sumber Masalah Sirekap dari IT

DPR Belum Putuskan Penggunaan di Pilkada 2024, Ini 3 Sumber Masalah Sirekap dari IT


Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia mengaku pihaknya belum bisa memutuskan apakah Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) kembali digunakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Pilkada Serentak 2024. 

Menurutnya, hal itu harus dibahas lebih detail dengan KPU. “Saya belum klir itu Sirekap, jadi jangan dibilang mau dipakai sekarang. Nanti kita bahas,” kata Doli di Rapat Kerja Ruang Komisi II, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (16/5/2024).

Doli menyebut sebetulnya di awal pada pembahasan para anggota Komisi II merekomendasi Sirekap tidak pakai, tapi tiba-tiba muncul usulan penggunaan Sirekap KPU.

“Jadi jangan dibilang itu (Sirekap) sekarang (Pilkada 2024) akan digunakan,” ujarnya politikus Partai Golkar itu terkait dengan kontroversi penggunaan Sirekap KPU yang banyak masalah saat digunakan pada Pilpres 2024.

Pakar IT Marsudi Wahyu Kisworo yang dihadirkan KPU saat sidang lanjutan perkara PHPU Pilpres 2024 di Ruang Sidang MK, Jakarta, Rabu (3/4/2024).
Pakar IT Marsudi Wahyu Kisworo yang dihadirkan KPU saat sidang lanjutan perkara PHPU Pilpres 2024 di Ruang Sidang MK, Jakarta, Rabu (3/4/2024). (Foto: Humas MK/Ifa)

 

Berikut 3 sumber masalah Sirekap KPU menurut pakar IT Marsudi Wahyu Kisworo yang dihadirkan oleh KPU dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi pada awal April 2024:

1.Data dari Form C1 Hasil 

Problem pertama dari sirekap mobile, mengambil data dari form C1 Hasil yang isinya dibuat dengan tulisan tangan menggunakan teknologi yang namanya Optical Character Recognition (OCR). OCR ini adalah sebuah perkembangan kemajuan di banding situng yang mana angkanya dimasukkan secara manual.

2. Dari Sisi Kamera

Problem kedua dari sisi kamera. Sirekap mobile diinstal di masing-masing handphone (hp) KPPS. Seperti yang kita ketahui, merk hp berbeda-beda kualitasnya. Akibatnya terjadi perbedaan pada form C1. Ada yang jelas, ada yang remang-remang, ada yang warna putih, dan ada yang kekuning-kuningan.

3. Masalah Kertas

Masalah ketiga, yaitu problem kertas. Ketika kertas terlipat bisa menimbulkan kesalahan interpretasi OCR. Karena OCR ini bukanlah manusia yang bisa memperkirakan. Dia hanya patuh kepada training data. Jadi, sistem AI ini, dia diberikan data berbagai macam tulisan tangan kemudian dari tulisan tangan itu dia pelajari kemudian dia bisa melihat ini apakah angka 1, 2, 3 dan seterusnya. Tapi kalau kualitas gambarnya seperti ini, menjadi masalah.

Ketiga masalah tersebut menjadi sumber masalah yang menjelaskan kenapa ketika ditampilkan di web, antara angka dengan C1 bisa berbeda