Market

Disebut Bobroknya Sudah Lama, Sri Mulyani Bakalan Sulit Bersihkan Kemenkeu

Terkuaknya banyak masalah di Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Bea Cukai dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), membuka mata publik akan besarnya potensi korupsi di lembaga yang dipimpin Sri Mulyani.

Direktur Center of Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi mengatakan, terkuaknya kasus aset gendut Rafael Alun Trisambodo disusul Kakanwil Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto, Kakanwil Bea Cukai Makassar Andhi Pramono hingga rangkap jabatan 39 pejabat Kemenkeu di BUMN, bukti akan besarnya potensi korupsi di Kemenkeu.

“Saya tidak percaya Bu Sri Mulyani mampu benahi masalah ini. Paling sebentar saja, kemudian balik lagi. Tinggal tunggu saja kapan terbongkarnya ke publik. Dan ini akan selalu begitu,” ungkap uchok, Jakarta, Kamis (9/3/2023).

Kemenkeu saat ini, menurut Uchok, bak lembaga negara di dalam suatu negara. Hanya Kemenkeu yang bisa setuju atau menolak anggaran yang diajukan kementerian atau lembaga negara. “Sudah capek-capek kementerian atau lembaga menyusun perencanaan keuangan, kalau ditolak Kemenkeu ya enggak jadi apa-apa. Sebagus apapun programnya selama enggak disetujui Kemenkeu, ya ke laut saja,” tuturnya.

Selain itu, aktivis 98 ini, mengkritisi peran Kemenkeu sebagai lembaga pengolek peneriman negara yakni pajak, di sisi lain, Kemenkeu punya otoritas penuh dalam penentuan anggaran. ‘Kemenkeu seharusnya kembali ke khitah, cukup sebagai bendahara negara saja. Sedangkan lembaga penerimaan negara seperti Ditjen Pajak atau Bea Cukai, pisah dari Kemenkau. Bisa naik kelas jadi kementerian tersendiri atau badan khusus yang bertanggung jawab langsung kepada presiden,” terangnya.

Terkuaknya 39 pejabat Kemenkeu yang ‘nyambi’ sebagai komisaris di BUMN, menurut Uchok, sudah kebablasan. Sebagai pegawai Kemenkeu saja mereka sudah digaji gede.

Ketika menjabat komisaris BUMN apalagi yang ‘basah’, mereka bisa menikmati penghasilan lebih gede lagi. Sehingga wajar apabila 39 anak buah Sri Mulyani itu, kekayaannya melesat dalam hitungan tahun. “Dari dulu, sudah saya tekankan agar pejabat kemenkeu yang rangkap jabatan, pilih salah satu. Jangan serakah begitu dong,” tegasnya.

Uchok menantang Sri Mulyani untuk merekrut orang-orang pintar dan berintegritas dari luar Kemenkeu, untuk menduduki posisi penting. “Kemenkau ini, dalam rotasi atau mutasi jabatan, tidak pernah menampilkan orang dari luar untuk menduduki posisi penting. Mulai dari sekjen atau dirjen di Kemenkeu,” ungkapnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button