Saturday, 28 June 2025

Dirtek PSSI Masih Kosong, Indra Sjafri Sebut Ini Masalah Besarnya

Dirtek PSSI Masih Kosong, Indra Sjafri Sebut Ini Masalah Besarnya


Pelatih Timnas U-20 Indonesia, Indra Sjafri, menekankan pentingnya posisi Direktur Teknik (Dirtek) dalam pembangunan sepak bola Indonesia. Menurutnya, jabatan ini memegang peran strategis dalam membangun fondasi jangka panjang bagi kemajuan olahraga ini di Tanah Air.

“Sangat penting, tapi jangan dipikir Direktur Teknik itu hasilnya terlihat besok atau lusa. Ini proses jangka panjang, mungkin hasilnya baru terasa dalam 10 tahun mendatang,” ujar Indra kepada media di Stadion Madya, Jakarta, Rabu (15/1/2025).

Kriteria Direktur Teknik Ideal

Indra, yang pernah menjabat sebagai Dirtek PSSI selama tiga tahun (2020-2023), memaparkan lima kriteria utama yang harus dimiliki seorang Direktur Teknik:

  1. Leadership: Kemampuan memimpin tim dan organisasi.
  2. Manajemen: Keahlian mengelola program sepak bola.
  3. Kepelatihan: Penguasaan teknik dan strategi kepelatihan.
  4. Sepak Bola Amatir: Pemahaman mendalam tentang pembinaan di level amatir.
  5. High Performance: Kemampuan membangun performa tinggi di level profesional.

“Kelima aspek itu harus dikuasai oleh seorang Direktur Teknik, karena tugasnya tidak hanya membawahi pemain Timnas tetapi juga membangun filosofi sepak bola Indonesia,” tambah Indra.

Kekosongan Jabatan Dirtek PSSI

Posisi Direktur Teknik PSSI saat ini kosong setelah ditinggalkan oleh Frank Wormuth, pria asal Jerman yang hanya menjabat selama enam bulan hingga Desember 2023. Menurut anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, kesulitan mencari pengganti yang tepat menjadi alasan utama kekosongan ini.

“Tugas seorang Dirtek itu tidak mudah. Dibutuhkan sosok yang tidak hanya memahami teknis permainan tetapi juga mampu membangun fondasi filosofi sepak bola di Indonesia,” ungkap Arya.

Fokus Indra pada Timnas U-20

Indra sendiri mengaku memahami tugas berat seorang Dirtek, tetapi saat ini ia memilih untuk fokus pada tanggung jawabnya sebagai pelatih Timnas U-20. Ia diberikan target besar, yaitu membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia U-20 2025.

“Saya paham tugas Dirtek, tetapi saya sudah terikat kontrak sebagai pelatih Timnas U-20. Fokus saya adalah menyukseskan tanggung jawab ini,” jelas pelatih berusia 61 tahun itu.

Dengan pentingnya posisi Dirtek, PSSI diharapkan segera menemukan sosok yang tepat untuk mengisi kekosongan ini. Keberadaan Dirtek yang kompeten menjadi kunci untuk mempercepat pembangunan filosofi dan struktur sepak bola Indonesia yang lebih modern dan kompetitif di tingkat internasional.

Ibnu Naufal