Jubir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Tessa Mahardhika mengaku, belum mendapat konfirmasi dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang berjanji akan penuhi panggilan tim penyidik pada Selasa (20/8/2024) lusa.
Hasto bakal diperiksa kapasitasnya sebagai saksi dalam kasus korupsi suap proyek di Ditjen Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Belum ada konfirmasi lagi,” kata Tessa ketika dihubungi Inilah.com, Minggu (18/8/2024).
Ia pun juga belum mendapatkan informasi dari tim penyidik terkait pemanggilan Hasto dalam kasus suap eks Caleg PDIP Harun Masiku. Hasto terakhir diperiksa di kasus tersebut pada Senin (10/6/2024) dua bulan lalu.
“Belum ada info dari penyidiknya,” ucap Tessa.
Sebelumnya, Hasto datang tidak sesuai jadwal pemeriksaan tim penyidik. Ia datang ke Gedung Merah Putih KPK pada Kamis (15/8/2024). Seharusnya diperiksa pada Jumat (16/8/2024).
KPK terpaksa menjadwalkan ulang pada Selasa (20/8/2024). Hasto berjanji kooperatif hadir dan bakal membongkar terkaitan dana kampanye Jokowi-Ma’ruf Amin pada 2019.
Diketahui, tim penyidik juga pernah memeriksa Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PDI Perjuangan (PDIP) Yoseph Aryo Adhi di kasus DJKA, pada (18/7/2024).
Adhie menyebut, pemanggilan yang dilakukan tim penyidik KPK berkaitan soal hubungan dirinya dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (BKS).
“Pemeriksaan dipanggil terkait adanya foto saya bersama dengan Pak Budi Karya Sumadi,” kata Adhie kepada wartawan, Yogyakarta, Sabtu (20/7/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Adhie menjelaskan pertemuan dengan BKS itu adalah dalam kapasitas dirinya sebagai kepala sekretariat tim pemenangan Jokowi-Maruf Amin.
Kepada BKS, ia melaporkan mengenai adanya beberapa operasional rumah aspirasi relawan Jokowi-Amin yang beralamat di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, yang harus ditindaklanjuti.
“Karena pembentukan Rumah Aspirasi di awal sebagaimana arahan Erick Thohir sebagai ketua tim pemenangan bahwa operasional Rumah Aspirasi di-handle oleh Pak Budi Karya Sumadi,” kata dia.
Ia menegaskan bahwa pertemuannya dengan Budi Karya Sumardi merupakan perintah dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
“Penugasan saya menghadap Pak Budi Karya Sumadi atas perintah Bapak Hasto Kristiyanto,” kata dia.