News

Dinilai Tak Jalankan Perintah Jokowi di Pertamina, Muncul Desakan Evaluasi Ahok

Mantan anggota Tim Reformasi dan Tata Kelola Migas, Fahmy Radhi mendesak evaluasi Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok. Dinilai gagal mengemban visi dan misi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Kan Jokowi pernah berpesan, kurangi impor, kurangi impor minyak di Pertamina. Dia juga diminta berantas mafia migas. Tapi kan enggak jalan juga. Kayak enggak ada kerjaan saja,” ungkap Fahmy kepada Inilah.com, Selasa (16/11/2021).

Selanjutnya Fahmy menceritakan pengalaman saat masih bergabung dalam Tim Reformasi Tata Kelola Migas bersama Faisal Basri pada 2014-2015.  Kala itu, tim merekomendasikan 12 poin. hal. Mulai dari transparansi pelaksanaan tender importasi minyak hingga revitalisasi dan pembangunan kilang.

Kata Fahmy, Pertamina perlu melakukan revitalisasi dan pembangunan kilan, lantaran umurnya banyak yang di atas 20 tahun. Banyak pula warisan Kolonial impor. “Kalau Pertamina membangun kilang baru, maka impor bisa ditekan. Tetapi nyatanya kan enggak jalan,” ungkapnya.

Pernyataan Fahmy ini terkait kebakaran kilang minyak Cilacap pada Sabtu malam (13/11/2021). Kejadian ini diduganya lebih kental unsur kesengajaan, ketimbang faktor alam yakni petir.”Masak penyebabnya petir? Alat pengamanan kan sudah canggih. Bisa memecah petir. Kalau saya kok enggak percaya,” ungkapnya.

Menariknya, setahun ini kebakaran kilang terjadi tiga kali. Ya, Fahmy benar. Selain kebakaran Kilang Cilacap, pada 11 Juni 2021, Kilang Cilacap terbakar lebih dulu. Tepatnya di area pertangkian 39 Pertamina RU IV Cilacap pukul 19.45 WIB, di bundwill tangki 39T-205. Sebelumnya, pada 29 Maret 2021, kebakaran terjadi di kilang minyak milik Pertamina di Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Ketika Inilah.com mencoba meminta tanggapan Komut Pertamina, Basuki Tjahja Purnama menjawab singkat melalui WhatsApp: “Bisa ke dirut.”

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button