News

Din Syamsuddin: Wujudkan Muktamar Muhammadiyah yang Elegan dan Bermartabat

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.(Foto: Istimewa)

Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin berharap Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiah yang digelar di Solo, Jawa Tengah berjalan secara elegan dan bermartabat.

Terlebih, para peserta dan peninjau yang hadir dari seluruh Indonesia menjadikan Muktamar sebagai titik temu gagasan untuk memajukan Muhammadiyah dengan mencerahkan semesta.

“Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiah di Solo, 19-20 November 2022 nanti harus berwujud muktamar yang lancar, berkualitas, elegan, dan bermartabat. Untuk itu baik peserta, peninjau, dan penggembira harus berangkat dengan niat suci memajukan Muhammadiyah agar Muhammadiyah dapat memajukan Indonesia bahkan mencerahkan semesta, seperti tema Muktamar,” kata Din kepada Inilah.com, Minggu (9/10/2022).

Menurut Din, Muhammadiyah berpengalaman dalam bermusyawarah yang menghasilkan keputusan yang elegan dan bermartabat. Karena itu, dia berharap pelaksanaan muktamar melahirkan putusan yang memiliki asas manfaat bagi Indonesia.

“Muhammadiyah sudah berpengalaman dalam menerapkan permusyawaratan yang elegan dan bermartabat itu, maka oleh karena itu Muktamar Solo tentu harus lebih baik, lebih maju,” ujar Din.

“Maka diharapkan Muktamar nanti dapat melahirkan keputusan-keputusan berkualitas untuk memajukan peran dan kontribusi Muhammadiyah bagi bangsa dan negara, serta kemanusiaan universal,” sambung dia.

Din yang juga Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu, Jakarta Selatan, mengungkapkan, Muhammadiyah akan dilanjutkan oleh para pemimpin yang berkualitas, sehingga dapat mencontoh Haedar Nashir dan Abdul Mu’ti yang membuat Muhammadiyah merambah ke mancanegara.

“Alhamdulillah, Muhammadiyah dan Aisyiah tidak mengalami krisis pemimpin, karena banyak kader yang siap untuk melanjutkan gerakan Muhammadiyah ke depan. Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang dipimpin oleh dua profesor, yang merupakan intelektual ulama, yaitu Prof. Dr. Haedar Nashir,  dan Prof. Dr. Abdul Mu’ti masing-masing sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Umum, sudah berhasil meningkatkan kiprah Muhammadiyah bahkan ke mancanegara,” jelasnya.

Maka, Din juga menginginkan, Haedar Nashir dan Abdul Mu’ti untuk meneruskan periodisasi mengabdi bersama Muhammadiyah. Sebab, keduanya dinilai mumpuni menakhodai organisasi yang telah lahir dari satu abad.

“Untuk itu beliau berdua masih perlu diberi kesempatan untuk memimpin Gerakan Dakwah Muhammadiyah pada periode yang akan datang, dengan membuka peluang bagi tampilnya tokoh atau kader muda Muhammadiyah yang mumpuni dan berintegritas,” tuturnya.

Kemudian, Din juga meminta para kader Muhammadiyah untuk berkontestasi dalam perhelatan Muktamar agar dakwah Persyarikatan Muhammadiyah diisi oleh individu yang memiliki kemampuan mumpuni dan memadai.

“Apapun posisi kita di Muhammadiyah tidak masalah, yang penting kita tetap bisa berperan dalam dakwah Persyarikatan,” pungkasnya.

 

Safarian Shah

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button