Market

Di Penghujung Pandemi, DGNS Pamer Laba Konsisten dari Pendapatan Non-COVID-19

Pada kuartal I 2022, PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) mencatatkan laba sebesar Rp8,4 miliar. Angka ini meningkat signifikan dari kuartal IV 2021 yang angkanya masih di bawah Rp1 miliar.

“Peningkatan tersebut menunjukkan konsistensi perusahaan dalam menjaga pertumbuhan selepas masa pandemi,” kata Corporate Secretary DGNS Fanfan Riksani dalam keterangan tertulis yang Inilah.com terima di Jakarta, Rabu (18/5/2022).

Perseroan mencatatkan peningkatan kas dan setara kas sebesar Rp9,1 miliar secara kuartalan (qoq) menjadi sebesar Rp53,8 miliar. “Ini akan menjadi senjata utama DGNS dalam pengembangan usaha di tahun 2022,” ujarnya.

Selain ditopang pertumbuhan outlet yang masif, hingga mencapai 36 outlet pada tahun 2022, DGNS juga mencatatkan peningkatan pendapatan sumber pemeriksaan non-COVID-19. Angkanya sebesar Rp11 miliar atau naik 57,8% (yoy) menjadi Rp30 miliar pada kuartal I 2022 dari Rp19 miliar pada kuartal I 2021.

“Hal ini ditopang oleh jumlah test non-COVID yang meningkat sebesar 41,3% (yoy) dari yang sebelumnya 121 ribu tes menjadi 171 ribu tes. Pertumbuhan pemeriksaan non-COVID ini yang akan menjadi pilar pertumbuhan utama DGNS di era setelah pandemi COVID-19,” papar Fanfan.

Inovasi Layanan Tes Terbaik

Lebih jauh ia menjelaskan, selain berfokus pada pertumbuhan outlet dan membangun ekosistem laboratorium klinik dengan jejaring rumah sakit dan klinik, DGNS juga terus melakukan inovasi dalam menyediakan layanan tes terbaik bagi para pelanggannya.

Layanan Medical Checkup milik DGNS juga tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 259,8% (yoy) menjadi 2.853 pemeriksaan dari yang sebelumnya hanya 779 pemeriksaan. “Layanan ini diberikan langsung kepada pengguna maupun pelanggan-pelanggan korporasi yang membutuhkan layanan checkup kesehatan selepas masa pandemic,” ungkap dia.

Pertumbuhan sektor layanan pemeriksaan genomik juga menjadi salah satu pendapatan milik DGNS yang akan kembali bertumbuh di era ini. Ini ditandai dengan pertumbuhan layanan ini sebesar 50% yoy di kuartal I 2022.

“Di tahun 2022, DGNS merencanakan akan membangun lab induk untuk menjadi sentral layanan pemeriksaan laboratorium klinis sebagai jawaban atas kebutuhan layanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat,” tuturnya.

Di samping lab induk tersebut, lanjut dia, induk usaha DGNS, PT Bundamedik Tbk (BMHS) bersama-sama dengan PT Morulla Indonesia terus menumbuhkan jumlah rumah sakit dan klinik. “Semuanya akan menyumbang positif pada pendapatan DGNS di masa depan,” imbuh Fanfan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button