Tuesday, 02 July 2024

Di Depan Wali Kota, Jokowi Tawarkan ‘Angkot’ ART Solusi Macet Perkotaan

Di Depan Wali Kota, Jokowi Tawarkan ‘Angkot’ ART Solusi Macet Perkotaan


Di depan wali kota se-Indonesia dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) , Presiden Jokowi menawarkan angkutan perkotaan (angkot) Autonomous Rapid Transit (ART).

Tawaran itu disampaikan Presiden Jokowi di depan para wali kota se-Indonesia yang hadir pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi)  2024 di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa.

“Sekarang ada barang baru yang namanya ART, Autonomous Rapid Transit. Tidak pakai rel, tapi pakai magnet, bisa tiga gerbong, dua gerbong, atau satu gerbong,” kata Jokowi di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), Selasa (4/6/2024), dikutip Antara.

Jokowi mengatakan, biaya untuk membangun ART lebih murah ketimbang transportasi massal seperti Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta, Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta, Kerta Cepat Jakarta-Bandung, bahkan subway.

Saat awal membangun MRT di Jakarta, kata mantan Wali Kota Solo dan Gubernur Jakarta itu, biayanya berkisar Rp1,1 triliun per kilometer (km). Saat ini naik 100 persen menjadi Rp2,3 triliun per km. “Tolong tunjuk jari, kota mana yang siap membangun MRT dengan APBD-nya 1 km Rp2,3 triliun,” kata Jokowi.

Meski biaya pembangunan LRT menggunakan anggaran pemerintah pusat sebesar Rp600 miliar per km, serta gerbong kereta buatan dalam negeri yakni PT Industri Kereta Api (Persero/INKA), biayanya lebih murah. “Apalagi kalau kereta cepat, justru lebih murah dari yang subway, kereta cepat Rp780 miliar per km,” ujarnya.

Untuk itu, Jokowi menawarkan ART sebagai alternatif penyediaan transportasi publik yang relatif terjangkau oleh APBD kota. Pembiayaannya bisa berupa subsidi dari pemerintah pusat untuk menambah kemampuan pemerintah kota dalam pengadaan ART di wilayahnya.

“Nanti kalau ada yang APBD-nya memiliki kemampuan, tolong berhubungan dengan Pak Menteri Perhubungan. bisa bagi-bagi 50:50, APBN 50 persen, misalnya,” katanya.

Jokowi menekankan. rencana kota mengenai transportasi massal harus disiapkan dalam merespons kemacetan lalu lintas yang kian marak terjadi di berbagai kota. “Kita melihat sekarang ini sudah banyak kota-kota di negara kita itu mulai macet,” kata Jokowi.
​​​​