News

Demokrat: Pernyataan Kepala BIN Mencederai Demokrasi

Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, pernyataan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan mengenai kerutan di kening yang sempat disebut Presiden Jokowi sebagai kode untuk Prabowo Subianto, dapat mencederai demokrasi.

“Ini tidak etis dan berpotensi mencederai demokrasi, apalagi Pak Budi Gunawan memegang jabatan dengan kekuasaan yang begitu besar,” tegas Kamhar dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (1/12/2022).

Tak hanya itu, ia juga menyinggung bahwa Budi Gunawan melakukan hal yang serupa dengan Jokowi, yaitu meng-endorse Prabowo sebagai capres.

“Apa yang dilakukan (oleh) Pak Budi Gunawan serupa dengan apa yang dilakukan Pak Jokowi, beberapa waktu sebelumnya (yang) meng-endorse figur-figur tertentu untuk Pilpres 2024 mendatang,” jelasnya.

Oleh karena itu, menurut Kamhar, meskipun Budi Gunawan menegaskan bahwa pernyataan tersebut hanya sebagai sikap pribadi, tetap saja momen tersebut dinilai kurang pas.

“Sekalipun ini dimaksudkan hanya sebagai sikap pribadi atau candaan, tetap saja kurang pas,” tutur Kamhar.

“Apalagi pesan ini disampaikan pada acara formal yang bisa dimaknai sebagai instruksi atau perintah,” lanjut dia.

Sebelumnya, Kepala BIN Budi Gunawan memberikan kata sambutan dalam acara peresmian Gedung Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) di Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa (29/11/2022) lalu. Ia menyinggung pernyataan Jokowi soal pemimpin yang memikirkan rakyat, terdapat kerutan di dahinya.

“Kami menangkap pesan-pesan dari Pak Jokowi tentang kerutan di dahi untuk menjadi ukuran kriteria (pemimpin yang) memikirkan rakyat. Maka kami memperhatikan dari tadi kerutan tersebut, 100 persen identik dengan Pak Prabowo,” kata Budi Gunawan.

Back to top button