Hangout

Dara Puspita ‘Come Back’ Setelah 52 Tahun, Berasa Teler Selepas Bawakan Satu Lagu

Dara Puspita gelar konser setelah 52 tahun. Jadi pengisi Synchronize Fest 2022, di Kemayoran, Jakarta, Sabtu (8/10/2022). (Foto: Antara)

Veteran rock ‘n roll Indonesia, Dara Puspita, kembali menghentak setelah 52 tahun menghilang dari sorotan panggung. Kuartet asal Surabaya putar haluan tidak mendendangkan lagu ngak-ngik-ngok yang dilarang Presiden Soekarno, sempat menggelar tur Eropa. Di masa senja, oma-oma ‘gokil’ menghibur penonton di atas panggung Synchronize Fest, Sabtu (8/10/2022), dan menutupnya dengan lagu kebangsaan, “Padamu Negeri”.

Mungkin anda suka

“Kami berangkat dari sebuah hits dan ada ciptaan dari senior saya, Titiek Puspa. ‘Marilah Kemari’, mari ikut bernyanyi bersama nenek-nenek gokil,” kata Titiek Hamzah, di tengah konser.

Titiek Hamzah (vokal, bass), Titiek AR (gitar), Lies AR (gitar) dan Susy Nander (drum), setia menghibur penonton yang meneriaki mereka “oma”. Ketika membuka konser dengan lagu “Surabaya” sambutan penonton yang didominasi wajah muda seolah menembus batasan era panjang dari masa emas Dara Puspita.

Dara Puspita asal Surabaya merupakan band perempuan pertama Indonesia, yang terbentuk pada medio 1960-an. Jejingkrakan memainkan rock ‘n roll lantas memainkan pop elektrik berkompromi karena tekanan zaman ketika itu. Keunikan konsep membawa mereka menembus Eropa, menggelar konser di Jerman Barat, Inggris hingga Prancis.

Keunikan Dara Puspita turut menyihir grup musik sezamannya. Lagu “Andaikan Kau Datang” Koes Plus diciptakan Yon Koeswoyo untuk Susy Nander. Terinspirasi dari kasih tak berbalas yang dialami sang pencipta lagu teruntuk penggebuk drum Dara Puspita. Koes Plus berjaya menembus banyak generasi, sementara Dara Puspita hilang ditelan zaman.

Namun sejarah tidak melupakan Dara Puspita. Geliat perburuan piringan hitam musik lawas Indonesia membuat Dara Puspita diperbincangkan di kalangan kolektor. Media berupaya memburunya dengan menggali majalah-majalah musik lawas dan mengajak para personel untuk diwawancarai.

“Bawa satu lagu saja saya sudah teler,” terang Titiek Hamzah, mengaku letih balik ke panggung lagi. “Setelah 52 tahun, saya dihubungi Synchronize mau enggak muncul? Saya bilang iya,” ujarnya.

Hentakan musik dari Dara Puspita dalam Synchronize rupanya masih memiliki sisi magisnya. Meski Titiek Hamzah beberapa kali mengambil jeda istirahat dengan duduk di depan drum, penampilan Dara Puspita cukuplah sempurna.

Dara Puspita juga mengundang beberapa penyanyi perempuan seperti Endah dari Endah N Rhesa, Bonita, Nona Ria dan Fluer, untuk berkolaborasi dalam konser bersejarah itu. Para penampil membawakan “Pantai Pattaya”, “Hey Kasih”, “Whole Lotta Love” dari Led Zeppelin, “Na Na Hey Hey Kiss Him Goodbye” dari Steam dan “Pesta Pak Lurah”.

“Semoga musisi wanita lebih gegap gempita dan hidup sempurna dalam musik di Indonesia,” kata Titiek Hamzah sebelum mengakhiri pertunjukan.

 

Erwin C. Sihombing

 

Back to top button