Hangout

Dampak Gas Air Mata pada Anak Lebih Berat Dibanding Orang Dewasa

Gas air mata menjadi salah satu penyebab kematian masal yang menimpa 131 orang saat kejadian pertandingan Arema FC melawan Pesebaya Surabaya di Stadiun Kanjuruhan, Sabtu, malam, (01/10/2022). Korban yang meninggal dunia ternyata tidak hanya orang dewasa, tetapi juga banyak terdapat anak-anak, usia paling muda terlihat dari data yang terkumpul ada yang masih 4 tahun. Melihat kejadian tersebut, menurut Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, SpA(K), dampak dari gas air mata pada anak ternyata lebih berat dibanding dengan orang dewasa.

“Hal tersebut menyebabkan anak kesulitan bernapas, menyebabkan juga gangguan penglihatan, serta iritasi pada kulit,” kata Hindra Irawan kepada Inilah.com, Rabu, (05/10/2022).

Mungkin anda suka

Perlu diketahui, anak-anak lebih rentan mengalami infeksi pernapasan dan kesulitan bernapas dibanding orang dewasa. Hal tersebut karena salah satunya adalah pertahanan tubuh anak terhadap benda asing yang masuk dalam tubuhnya belum sepenuhnya sempurna.

Karena itu, agar anak-anak tidak terkena dampak gas air mata, dibutuhkan tingkat kesadaran yang tinggi pada orang tua agar tidak membawa anak ke tempat yang berpotensi terjadinya kerusuhan.

Kejadian kerusuhan bisa sangat berpotensi menggunakan gas air mata, dan sangat berdampak bagi anak-anak yang menjadi golongan paling rentan.

“Agar anak tidak terkena gas air mata, jangan dibawa ketempat kerumunan massa yang mempunyai potensi untuk terjadinya kerusuhan,” tambahnya.

Back to top button