Market

Dalam Tiga Tahun, Astra Bidik Nilai Transaksi Bruto Astrapay Rp30 Triliun

Dalam tiga tahun ke depan, PT Astra International Tbk (ASII) menargetkan nilai transaksi bruto (Gross Transaction Value/GTV) Astrapay bisa mencapai Rp30 triliun.

“Kita berharap kita bisa mendapatkan dalam tiga tahun pertama operasional, sebanyak 15 juta registered user (pengguna terdaftar) dengan kira-kira Rp27 triliun-Rp30 triliun GTV,” kata Direktur Astra International Suparno Djasmin dalam keterangan pers daring seusai RUSPT 2022 di Jakarta, Rabu (20/4/2022).

Suparno menuturkan hingga triwulan I 2022 pengguna Astrapay telah mencapai 4,4 juta pengguna dengan GTV sebesar Rp4,6 triliun.

Angka tersebut,  kata dia, meningkat pesat dari capaian pada akhir 2021 dengan 3,3 juta pengguna dan nilai transaksi bruto mencapai Rp2,1 triliun. Padahal Astrapay sendiri baru meluncur pada September 2021.

Suparno Djasmin mengatakan saat ini Astrapay telah terhubung dengan kurang lebih 7.000 merchant. Sistem pembayaran itu pun telah terhubung dengan fasilitas QRIS dari Bank Indonesia.

“Kami terus melakukan pendalaman agar Astrapay bisa jadi satu sistem payment (pembayaran) yang bisa seluruh ekosistem Astra terima sehingga jadi satu kemudahan pelanggan. Kami juga siapkan Astrapay jadi mobility outlet agar pelanggan bisa gampang bergerak dan bayar dengan mudah,” pungkas Suparno Djasmin.

Sebagai aplikasi pembayaran digital, Astrapay memiliki fitur direct payment untuk produk pembayaran angsuran dari layanan Grup Astra. Saat ini AstraPay telah bekerja sama dengan FIFGROUP, Toyota Astra Finance (TAF), Astra Credit Companies (ACC), hingga Maucash. Hal ini ini sejalan dengan keunggulan AstraPay yang fokus pada mobilitas masyarakat.

AstraPay juga telah terintegrasi dengan sistem pembayaran moda transportasi umum, seperti MRT Jakarta dan Transjakarta. Selebihnya AstraPay juga dapat digunakan untuk membayar tagihan listrik, PDAM, TV kabel, BPJS, pajak, hingga beli pulsa atau paket data.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button