Market

Dalam Ancaman Krisis Pangan, Kang Emil Ogah Warganya Susah Makan

Rabu, 12 Okt 2022 – 23:00 WIB

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, ingatkan ancaman krisis pangan.

Tahun depan, dunia dihadapkan kepada pilihan yang mengerikan yakni krisis ekonomi, pangan dan energi. Sebelum terjadi, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil sudah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi.

“Diharapkan, Jawa Barat bersiap. Karena, tahun depan (2023) ada potensi krisis ekonomi, energi dan pangan. Hal ini harus segera disiapkan (antisipasi), agar tahun depan tidak terdengar ada warga Jabar yang kelaparan, atau susah makan,” kata Kang Emil, sapaan akrab Gubernur Jabar Ridwan Kamil, saat menghadiri Panen Raya Benih Padi di Koperasi Tabur Benih Melati, Desa Bojong Tengah, Kabupaten Subang, Rabu (12/10/2022).

Kang Emil menginstruksikan seluruh stakeholder dan masyarakat agar merapatkan barisan untuk memastikan jenis pangan apa yang berpotensi krisis. “Rapatkan barisan untuk memastikan apa saja yang berpotensi terjadi krisis. Apakah kedelai karena masih banyak impor, dan dicari pula solusinya seperti apa di tahun depan. Itu juga harus kita pikirkan,” kata Kang Emil.

Ia menegaskan, hal ini harus mulai diupayakan agar Jabar menjadi Provinsi yang sungguh-sungguh siap seperti ketika sukses mengendalikan pandemi COVID-19. “Kesuksesan itu karena kekompakan satu komando. Nah, dalam hal ini juga sama, jangan menunggu pas kejadian kita baru panik. Ini mumpung belum datang, kita belajar dari pandemi,” ujarnya.

Dia pun mengapresiasi pengelolaan pertanian di Jawa Barat (Jabar) yang berhasil surplus produksi beras setiap tahun, sebesar 1,5 juta ton. “Kita surplus setiap tahun 1 sampai 1,5 juta ton, sehingga rakyat tidak ada yang kelaparan oleh urusan makanan pokok, yaitu beras,” katanya.

Kang Emil bilang, benih padi yang diproduksi merupakan varietas unggul terbaik se-Indonesia, di antaranya Ciherang, Mekongga, Inpari 32, Inpari 33, Inpari 42, Inpari 48, dan Inpari 49 Jembar. “Keluarbiasaan pertanian Jawa Barat diperlihatkan di hari ini, yakni dari benih -benih juara dari berbagai lembaga, yang menjadikan Jabar sebagai Provinsi yang memiliki benih tanaman khususnya padi terbaik se-Indonesia,” ujarnya.

“Kita produsen padi yang dikonsumsi hanya 2/3-nya oleh Jawa Barat, sisanya kita ekspor dan jual ke mana-mana karena benih dan bibit yang baik ini menghasilkan padi berkualitas dan panen berlimpah,” katanya.

Selanjutnya, dia melepas benih padi dengan tujuan Jawa Tengah, serta benih bantuan untuk sejumlah kabupaten dan kota di Jabar. Selain itu, Kang Emil melakukan panen raya benih secara simbolis di areal Penangkaran Benih Koperasi Tabur Benih Melati seluas 250 hektare.

Varietas yang dipanen adalah Inpari 49 Jembar seluas 5 _ha_ . Inpari 49 Jembar merupakan varietas unggul baru untuk menggantikan varietas padi sebelumnya.

Varietas ini juga merupakan hasil persilangan antara Ciherang dengan IRBB50, dengan sejumlah keunggulan, yaitu umur genjah, tahan terhadap wereng batang cokelat, rasa nasi pulen, dan hasil mencapai 9,57 ton per ha.

Adapun benih padi yang diproduksi di areal Penangkaran Benih Koperasi Tabur Benih Melati di antaranya Ciherang, Mekongga, Inpari 32, Inpari 33, Inpari 42, Inpari 48, dan Inpari 49. Produksi benih tersebut untuk memasok kebutuhan benih di Jabar, maupun Provinsi lain di Indonesia.

Back to top button