Ototekno

Daihatsu Resmikan SMK Muhammadiyah Kutowinangun Menjadi DSSC

Menjadi salah satu Sekolah Menengah Kejuruan terbaik di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, SMK Muhammadiyah Kutowinangun akhirnya resmi menjadi Daihatsu School Skill Center (DSSC).

Peresmian DSSC anyar ini dilakukan langsung oleh Marketing Director Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra dan Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Kutowinangun Rochmad Aris Susyanto.

Mungkin anda suka

Pada kesempatan ini, Amelia mengaku sangat senang Daihatsu bisa berpartisipasi dengan SMK Muhammadiyah Kutowinangun, dalam hal kolaborasi pendidikan sekolah dan dunia industri.

“Kami merasakan manfaat yang win-win, dengan memberikan kurikulum Daihatsu. Dengan menerapkan kurikulum tersebut, para siswa yang lulus tidak perlu lagi mengikuti training selama satu tahun. Langsung bisa menjadi mekanik satu,” ucap Amelia di sela-sela acara peresmian, Rabu (1/12/2021).

Dia pun berharap dengan diresmikannya DSSC ini bisa memudahkan siswa lulusan SMK Muhammadiyah Kutowinangun untuk masuk ke dunia industri.

“SMK Muhammadiyah Kutowinangun menjadi sekolah ke enam yang resmi menjadi DSSC. Kami ingin lulusan dari sekolah ini nantinya bisa langsung diterima di industri,” ujar Amelia.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Kutowinangun Rochmad Aris Susyanto menjelaskan sekolah kejuruan harus selalu bersinergi dengan industri, untuk menciptakan siswa yang unggul.

“Jangan sampai sekolah antipati dengan industri. Melalui program Pintar Bersama Daihatsu, siswa SMK Muhammadiyah Kutowinangun bisa sukses bergabung dengan industri,” katanya.

Selain penerapan kurikulum Daihatsu, guru dan siswa SMK Muhammadiyah Kutowinangun juga mendapatkan pelatihan soft skill dan hard skill dari ADM.

“Tak hanya siswa, guru-guru kami juga dilatih oleh Daihatsu. Bagaimana mengenalkan budaya industri, safety, dan teaching factory,” terang Rochmad.

SMK Muhammadiyah Kutowinangun nantinya juga akan menjadi pusat pelatihan dan servis kendaraan. Maka, tak heran siswa di sekolah tersebut sudah memiliki kemampuan, karena juga dilatih melayani konsumen.

“Setelah diresmikan, kami siap menerima konsumen yang ingin melakukan servis berkala pada kendaraannya. Jadi supaya siswa juga belajar bagaimana pola kerja di sebuah industri secara nyata. Tidak hanya teori saja,” ujar Rochmad.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ikhsan Suryakusumah

Emancipate yourselves from mental slavery, none but ourselves can free our minds...
Back to top button