Hangout

Curhat ke Lawan Jenis, Memicu Selingkuh?

Perselingkuhan bisa sangat sulit untuk didefinisikan. Pasalnya, setiap orang menetapkan batas yang berbeda untuk urusan selingkuh.

Indra Noveldy, konselor pernikahan, pendiri dari KonsultanPernikahan.com dan penulis buku Menikah untuk Bahagia, mendefinisikan perselingkuhan dengan kriteria yang sederhana saja, yaitu curhat.

“Definisi perselingkuhan bisa berbeda pada tiap orang. Namun, bagi saya definisi perselingkuhan itu sederhana: Ketika kita membuka jalan, secara sengaja maupun tidak sengaja, untuk curhat ke orang lain. Itu sama saja sudah membuka pintu perselingkuhan,” ujar Indra Noveldy, seperti mengutip dari hasil survei teman bumil, Jakarta, Sabtu, (18/6/2022).

Definisi yang ditetapkan oleh Indra bukan tanpa alasan mendasar. Menurut pemahaman dan pengalamannya, perselingkuhan dapat terjadi mulai dari hal sepele, seperti mengobrol dengan lawan jenis yang bukan pasangan resmi.

Tidak ada orang yang berniat selingkuh. Semua terjadi tanpa sengaja. Awalnya bisa saja cuma sekadar cerita, bertukar pikiran, atau bertanya.

“Tapi lama-lama, bisa merasa nyaman satu sama lain. Makin masuk ke dalamnya, makin terjebak dan malah makin sulit untuk keluar, persis seperti kita berada di dalam pusaran air. Maka dari itu, sedini mungkin lebih baik jauh-jauh dari hal yang mendekatkan kita dengan perselingkuhan, seperti curhat kepada lawan jenis, apa pun niatnya dan walaupun bersahabat. Sejak awal, tutuplah celah perselingkuhan sedini mungkin, bahkan enggak usah mendekati pinggirannya,” tegasnya.

Hasil survei

Definisi perselingkuhan berdasarkan penjelasan Indra, senada dengan hasil survei.

Sebanyak 51 persen responden setuju bahwa perselingkuhan adalah melakukan percakapan intens dan intim dengan lawan jenis tanpa sepengetahuan pasangan resmi.

Sementara, 48 persen mengategorikan perselingkuhan sebagai pertemuan diam-diam dengan lawan jenis tanpa sepengetahuan pasangan resmi dan 8 persen menganggap bahwa kagum terhadap seseorang yang bukan pasangannya adalah bentuk perselingkuhan.

Menjalani hubungan berdua, membangun rumah tangga berdua, tetapi bisa berakhir karena orang ketiga. Perselingkuhan dalam pernikahan memang sebuah masalah yang tak akan pernah lekang dimakan waktu.

Berdasarkan survei Teman Bumil dan Populix terhadap 1.943 responden ibu berusia 20-35 tahun, 46 persen responden percaya bahwa adanya orang ketiga dapat mengubah sebuah pernikahan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button