Kanal

Cuaca Ekstrem, BPBD Minta Nelayan NTB Tak Melaut

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) berharap kepada warga atau nelayan yang ada di pesisir pantai untuk mewaspadai cuaca ekstrem dan gelombang tinggi dengan tidak pergi melaut.

“Kami imbau supaya nelayan di wilayah selatan Lombok Tengah seperti Desa Selong Belanak, Kuta dan Desa Mertak untuk tidak pergi melaut, untuk mencegah terjadinya kecelakaan laut yang dapat membahayakan diri, ” kata Kepala BPBD Lombok Tengah, H Ridwan Makruf di Praya, Sabtu (4/12/2021).

Berdasarkan informasi dari BMKG puncak musim hujan itu akan terjadi pada bulan Februari 2022 mendatang, namun saat ini peningkatan cuaca ekstrem dampak menimbulkan banjir, tanah longsor dan gelombang tinggi di laut serta angin kencang.

“Intinya dalam menghadapi cuaca ekstrem ini kita harus tetap waspada,” katanya.

Ia mengatakan, BPBD Lombok Tengah telah melayangkan surat himbauan kepada kecamatan maupun Desa supaya warga tetap waspada terhadap dampak perubahan cuaca ekstrem yang akan terjadi ke depannya.

Ia mengatakan, beberapa dampak cuaca ekstrem yang telah terjadi mengakibatkan sejumlah rumah di Lombok Tengah disapu angin puting beliung dan puluhan rumah warga terendam banjir. Namun, beruntung dalam kejadian bencana alam itu tidak ada korban jiwa.

“Total rumah warga yang rusak akibat angin puting beliung itu sekitar 40 unit, baik rusak berat maupun rusak ringan,” katanya.

Warga yang terdampak bencana angin puting beliung dan banjir semuanya telah diberikan bantuan, baik itu bantuan sembako dan bantuan material.

“Ketika ada bencana, kita tetap siaga dalam memberikan bantuan kepada warga yang terdampak bencana,” katanya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan akan terjadi peningkatan potensi cuaca ekstrem dalam waktu sepekan ke depan di beberapa wilayah Indonesia.

Selain itu yang harus paling diwaspadai adalah siklon tropis yang tumbuh di perairan Samudera Hindia bagian Selatan Indonesia. Khususnya selatan Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur atau sebelah Utara Australia.

Meskipun Indonesia belum mencapai puncak musim hujan, semua warga negara untuk terus meningkatkan kewaspadaan saat memasuki puncak musim hujan, terutama jika hujan turun dengan durasi yang cukup lama dan gelombang tinggi.

Back to top button