Kanal

Cimory Bidik Dana IPO Rp3,76 T untuk Bidik Pasar Asia Tenggara

Produsen produk susu dan olahan makanan Cimory, PT Cisarua Mountain Dairy membidik pasar ekspor ke negara di Asia Tenggara seperti Vietnam, Thailand  dan Malaysia karena memiliki potensi yang besar.

CEO Cimory Grup, Farell Sutantio menyampaikan, saat ini perseroan sudah mengekspor produk minuman yogurt di Manila, Filipina dan Singapura.

“Kami melihat target pasar Vietnam dan Malaysia. Asia Tenggara jadi priorita untuk ekspor. Kondisi tersebut akan menjadi peluang dan memiliki prospek usaha yang baik bagi industri susu di Indonesia, yang tingkat konsumsi per kapita nya diperkirakan akan meningkat hampir dua kali lipat menjadi 11,7 dolar AS pada tahun 2025,” kata Farell, dalam paparan publik perseroan dalam rangka penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO), Rabu (10/11/2021).

Dia menilai, dengan kapasitas produksi saat ini, Indonesia mampu menjadi basis produksi untuk mengekspor produk perseroan ke pasar Asia Tenggara. Hal ini juga sejalan dengan rencana perseroan melangsungkan penawaran umum perdana saham (IPO), salah satunya adalah dengan memperbesar kapasitas produksi Grup Cimory.

Perseroan berencana menawarkan sebanyak 1.190.203.000 saham baru atau setara 15% saham. Adapun, harga penawaran umum perdana saham perseroan di kisaran Rp 2.780 sampai dengan Rp 3.160 per saham, sehingga dari IPO ini perseroan berpotensi menggalang dana sebesar Rp 3,30 triliun sampai dengan Rp 3,76 triliun.

Bersamaan dengan IPO, perseroan juga akan melaksanakan program kepemilikan saham pegawai (Employee Stock Allocation/ESA), sebanyak-banyaknya 0,60% dari jumlah saham yang ditawarkan dari penawaran umum atau sebanyak 700.000 saham.

Tak hanya itu, Cimory Grup juga akan melaksanakan program pembelian saham kepada manajemen dan pegawai (MESOP) yang diselenggarakan secara bertahap dengan jumlah saham yang diterbitkan maksimal 10%.

Rencananya, perseroan akan menggunakan dana sekitar 33% untuk belanja modal yang berkaitan dengan penambahan kapasitas untuk fasilitas produksi dalam bentuk properti, pabrik, dan peralatan.

Lalu, sekitar 25% akan digunakan untuk penyetoran modal kepada entitas anak, yaitu PT Macroprima Panganutama (MP) yang bergerak di bisnis pengolahan dan pengalengan makanan.

Selanjutnya, sekitar 20% akan dialokasikan untuk penyetoran modal usaha entitas anak perseroan, PT Macrosenta Niagaboga yang bergerak di bisnis agen dan distributor. 15% dana IPO akan digunakan untuk belanja modal yang berkaitan dengan ekspansi saluran distribusi berupa penambahan 68.000 chiller di toko dan retail. Kemudian, sisanya sekitar 7% akan digunakan untuk modal kerja pembiayaan operasional.

Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT CLSA Sekuritas Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana efek. Masa penawaran awal IPO Cimory Grup dijadwalkan pada 10 November sampai dengan 17 November. Perkiraan tanggal efektif pada 26 November.

Selanjutnya, masa penawaran umum perdana saham pada 30 November sampai 2 Desember 2021. Tanggal penjatahan pada 2 Desember dan perkiraan tanggal pencatatan saham di BEI pada 6 Desember 2021.

Sebagai informasi, perseroan adalah produsen produk susu premium dan makanan konsumen premium yang didirikan oleh Bambang Sutantio sejak tahun 1993. Portofolio produk susu premium perseroan terdiri dari yogurt dan produk susu yang dijual dengan merek “Cimory”.

Portofolio makanan konsumen premium Perseroan terdiri dari berbagai produk siap masak dan siap makan seperti sosis, nugget ayam, daging luncheon, produk makanan laut, pelengkap makanan berbahan dasar telur, dan produk telur cair, yang dijual dengan merek “Besto”, “Kanzler”, “Kanzler Singles”, “Juragan”, “Euro Gourmet”, dan “Mamayo”.

Perseroan memiliki enam fasilitas produksi yang berlokasi strategis untuk memenuhi basis konsumen perseroan.

Tiga fasilitas produksi didedikasikan untuk produk susu premium Perseroan, satu berlokasi di Sentul, satu berlokasi di Semarang, dan satu berlokasi di Pasuruan, serta tiga fasilitas produksi yang didedikasikan untuk makanan konsumen premium, satu berlokasi di Cikupa dan dua berlokasi di Semarang.

Mengacu kinerja perseroan, laba periode berjalan per Juni 2021 mencapai Rp364,5 miliar, tumbuh 798,54% dari Rp40,566 miliar yang dibukukan pada Juni 2020.

Sedangkan, per Desember 2020 laba periode berjalan sebesar Rp 177 miliar.

Sementara itu penjualan neto perseroan per Juni 2021 tercatat sebesar Rp1,58 triliun, naik 115,1% dari Rp 735,4 miliar pada Juni 2020. Perolehan pendapatan dari penjualan bersih per Juni 2021 tersebut sudah hampir menyamai capaian sepanjang 2020 yang sebesar Rp1.86 triliun.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button