Arena

Cetak Sejarah di Wuhan, Tim Voli Pantai Indonesia Incar Tiket Olimpiade 2024


Tim voli pantai putra Indonesia kini berpeluang besar menyegel tiket ke Olimpiade 2024 di Paris setelah mencetak sejarah dengan menjuarai ajang Volleyball World Beach Pro Tour 2024 di Qingshan, Wuhan, China.

Mungkin anda suka

Ketua Umum PBVSI, Imam Sudjarwo, menyebutkan bahwa peluang tim voli pantai yang digawangi Bintang Akbar dan Sofian Rachman Efendi untuk tampil di Olimpiade cukup terbuka lebar. Kejuaraan Volleyball World Beach Pro Tour 2024 kemarin termasuk dalam kualifikasi Olimpiade 2024.

“Nanti tanggal 21 itu berangkat lagi ke China untuk Continental Voli Pantai. Dan nanti kalau menang itu maju ke Olimpiade,” kata Imam kepada wartawan di Kemenpora, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2024).

Hal serupa juga berlaku bagi tim putri. Srikandi bola voli Indonesia, menurut Imam, juga berpeluang menggenggam tiket ke Olimpiade melalui kejuaraan Voli Pantai Asia/AVC Continental yang berlangsung Juni mendatang.

“Tanggal 16 Juni berangkat lagi ke China. Mudah-mudahan juga masuk final sehingga mendapatkan tiket ke kejuaraan Continental. Nanti kalau menang (juara) masuk di Olimpiade,” ujarnya.

Untuk memaksimalkan peluang ke Olimpiade 2024, Imam mengatakan bahwa pihaknya sudah menyediakan fasilitas pemusatan latihan di Solo, Jawa Tengah. Ia berharap, pemusatan latihan ini dapat memuluskan langkah wakil-wakil Indonesia ke Olimpiade 2024.

“Ya, kalau pemusatan untuk voli pantai kami ada di Solo. Kami di sana selama ini, karena memang di Solo yang kami anggap lebih representatif. Walaupun kami di Sentul punya, tapi kami coba yang lebih bagus tempatnya, sehingga mudah-mudahan prestasinya lebih meningkat,” ujarnya.

Sebelumnya, Indonesia mencetak sejarah di dunia voli pantai setelah untuk pertama kalinya menjuarai ajang Volleyball World Beach Pro Tour 2024 di Qingshan, Wuhan, China. Medali emas disabet oleh dua atlet voli pantai putra, Bintang Akbar dan Sofian Rachman Efendi, setelah memenangkan laga final melawan wakil Brasil, Pedro Oliveira dan Henrique Barros.

Back to top button