News

Pelanggaran HAM Muslim Uighur Berdampak ke Olimpiade China 2022

Sudah empat negara memboikot pelaksanaan olimpiade China tahun 2022 mendatang. Empat negara menyatakan akan memboikot secara diplomatik dengan tidak mengirimkan para pejabat mereka ke event olahraga internasional itu.

Dilansir Reuters, Jumat (10/12/2021), keempat negara tersebut yaitu, Amerika Serikat (AS), Australia, Inggris, dan Kanada.

Sebagai negara pertama yang menyatakan boikot olimpiade China, otoritas AS menyatakan pejabat pemerintahannya tidak akan menghadiri Olimpiade pada 4-20 Februari 2022 karena pelanggaran hak asasi manusia (HAM) oleh China di wilayah Xinjiang.

China menanggapi santai boikot itu. Juru Bicara Kemenlu China Wang Wenbin menyatakan, masih banyak negara lain yang mendukung pelaksanaan olimpiade China.

“Sebagian besar negara di dunia ini yang menyatakan dukungan untuk Olimpiade Musim Dingin Beijing,” kata Wang dalam sebuah konferensi pers.

Wang dalam pernyataannya menekankan bahwa Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada 2 Desember mengadopsi resolusi ‘Gencatan Senjata Olimpiade’ yang menyerukan negara-negara tidak dikontrol politik dan bersatu dalam olahraga selama Olimpiade Beijing.

Sementara itu, kelompok advokasi pemantau hak asasi manusia, termasuk Human Rights Watch, juga mendukung boikot yang dilakukan AS dan kawan-kawan.

“Langkah penting menentang kejahatan pemerintah China terhadap kemanusiaan yang menargetkan Uighur dan komunitas Turki lain,” kata Direktur HRW, Sophie Richardson dilansir dari AFP.

Para aktivis mengatakan, setidaknya satu juta orang Uighur dipenjara atas nama kamp pendidikan di Xinjiang. Di kamp tersebut dilaporkan kekerasan seksual, penyiksaan, dan kerja paksa kerap terjadi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button