Tuesday, 02 July 2024

Cegah Penyalahgunaan, DPR akan Siapkan Mekanisme Pengawasan dalam RUU TNI dan Polri

Cegah Penyalahgunaan, DPR akan Siapkan Mekanisme Pengawasan dalam RUU TNI dan Polri


Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad memastikan pembahasan Revisi Undang-Undang (RUU) TNI dan RUU Polri tetap berlanjut di DPR RI meski ada beberapa pihak yang menyoroti terkait isi draf rancangan aturan tersebut.

Dasco mengatakan meski ada poin-poin perluasan kewenangan alam draf RUU tersebut, namun dia memastikan yang dimaksud tetap terbatas sesuai dengan kebutuhan.

“Kita masukkan di situ ada perluasan tapi terbatas, sesuai dengan kebutuhan yang kemudian akan ditentukan oleh Presiden,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (4/6/2024).

Dia menilai bahwa wewenang aparat negara tersebut justru dibatasi dalam dua RUU tersebut. Karena menurutnya ada beberapa kementerian dan lembaga yang sejauh ini telah diduduki oleh aparat negara itu belum diatur dalam undang-undang.

Meski begitu, menurutnya pihaknya juga bakal menyiapkan mekanisme pengawasan yang lebih kuat terhadap aparat negara itu dengan membuat protokol yang harus dijalankan dengan sebenar-benarnya.

Sebelumnya, kedua RUU tersebut telah disetujui untuk menjadi RUU inisiatif DPR pada saat Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (28/5). Pembahasan kedua RUU tersebut sejauh ini masih berfokus pada perubahan usia pensiun untuk bintara, tamtama, dan perwira.

Badan Legislasi (Baleg) DPR RI pun menyatakan bahwa pembahasan Revisi Undang-Undang (RUU) tersebut masih fokus seputar perubahan usia pensiun.

Sejauh ini sudah ada sekitar dua kali pembahasan RUU TNI di Baleg DPR RI. Adapun salah satu faktor pendorong RUU itu digulirkan karena untuk menyesuaikan dengan UU Aparatur Sipil Negara (ASN) yang juga memuat perubahan usia pensiun.