News

Satgassus Polri Jadi Absolut Power, Hanya Kapolri yang Bisa Kontrol

Rabu, 03 Agu 2022 – 15:58 WIB

Kapolri1 - inilah.com

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto Istimewa)

Keberadaan Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Polri yang dibuat sejak Kapolri dijabat Jenderal Tito Karnavian berlanjut hingga saat ini. Keberadaannya menjadi sorotan tajam menyusul terbongkarnya kasus yang menyeret Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo dalam perkara tewasnya Brigadir Joshua Hutabarat alias Brigadir J.

Irjen Ferdy Sambo yang diketahui juga menjabat sebagai Kepala Satuan Tugas Khusus (Kasatgasus) Polri, belakang dilaporkan sudah tidak lagi menjabat lantaran telah dinonaktifkan sebagai Kadiv Propam.

Berlarut-larutnya penanganan kasus kematian Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 hingga saat ini, memunculkan dugaan adanya kekuatan besar yang menghalangi dan menutupi perkara ini di tubuh Polri.

Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto kepada Inilah.com, Rabu (3/8/2022), menyebut begitu kuatnya posisi Kasatgasus Polri selama ini dan hanya Kapolri yang bisa mengawasi kinerja Kasatgasus.

“Itu siapa yang mengawasi. Karena kalau tidak ada sistem pengawasan akhirnya kalau terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh Satgassus sendiri ini tidak ada yang bisa menegur itu. Satu-satunya yang bisa menegur hanya Kapolri,” ujar Bambang.

Makanya, Bambang meneruskan, Satgassus ini posisinya sangat kuat sekali karena langsung bertanggung jawab kepada Kapolri.

Terkait kasus-kasus besar yang ditangani Satgassus Polri dan putaran uangnya mencapai triliunan rupiah dalam kasus-kasus tersebut, Bambang mengaku tidak mengetahuinya.

“Waduh saya enggak tahu itu. Tidak sedalam itu ya karena yang saya lihat ini soal birokrasi dan sistem saja yang di kepolisian. Kalau sampai sejauh mana itu, uangnya berapa itu saya enggak paham. Hanya saja memang karena tidak ada kontrol akhirnya ya ini menjadi ya seperti itulah absolut power gitu,” tutur Bambang.

Adapun dengan Irjen Ferdy Sambo dan ajudannya yang masuk Satgassus yang kini tersangkut kasus pembunuhan Brigadir J, menurut Bambang hal itu lah yang menjadi kelemahan di tubuh Polri.

“Semuanya tumpang tindih, semuanya bisa melakukan tidak ada pemilahan-pemilahan tugas. Makanya kalau kemudian dua anggota ini masuk di Satgassus tapi juga ada pengakuan bahwa mereka ini adalah ajudan, yang satunya adalah driver tentunya ini menjadi aneh,” terangnya.

Maka dari itu, Bambang menegaskan, hal tersebut yang harus dijelaskan oleh kepolisian itu sendiri mengenai sebenarnya bagaimana struktur di Satgassus itu, apakah semuanya bisa masuk di Satgassus dan anggotanya siapa saja. “Nah, harus jelas,” ucap dia.

Back to top button