Arena

Utang PSSI Dekati Rp100 Miliar, Exco Berjuang Cari Dana untuk Pelunasan

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, mengakui bahwa federasi sepak bola Indonesia tengah terjebak dalam hutang yang mencapai hampir Rp100 miliar akibat kebijakan pengurus sebelumnya.

Akibat hutang tersebut, Arya menyatakan bahwa PSSI telah menerima ancaman dan somasi dari pihak penagih hutang untuk segera melunasi utang tersebut.

“Waduh, puluhan miliar, kisarannya tipis-tipis lah, hampir Rp100 miliar, tapi tidak sampai mencapai angka tersebut. Sedikit di bawahnya, sekitar segitu lah,” ujar Arya kepada wartawan di Stadion Madya, Senayan, Jakarta Pusat, pada Kamis (6/7/2023).

“Saat ini kami sedang dalam proses mencari dana untuk memahami mengapa ada yang belum dibayar. Kami tidak hanya mencari uang untuk kegiatan, tetapi juga untuk membayar utang,” tambahnya.

Arya menjelaskan bahwa utang piutang terbesar berasal dari urusan akomodasi kegiatan PSSI, termasuk biaya untuk mendatangkan pemain naturalisasi ke Indonesia yang diinisiasi oleh pengurus PSSI sebelumnya.

“Misalnya, urusan perhotelan dan tiket, bayangkan, kami ditagih karena ada pemain naturalisasi yang datang ke sini atas undangan PSSI. Mereka diminta untuk membayar terlebih dahulu sebelum datang, dan setelah itu mereka pergi tanpa membayar,” jelas Arya.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, PSSI tetap berkomitmen untuk melunasi utang tersebut, meskipun secara bertahap. Namun, saldo rekening PSSI dikatakan masih kosong.

Dalam praktiknya, pendapatan atau sumber dana dari agenda Timnas akan digunakan untuk membayar utang secara cicilan.

“Kami memohon pengertian mengapa kami harus melunasi secara bertahap, karena jumlah hutangnya puluhan miliar dan saldo uang tak ada. PSSI tidak bisa memaksa Ketua Umum (Ketum) untuk memberikan uang, itu tidak mungkin dilakukan. Kami harus mencari cara untuk mendapatkan dana dari berbagai sumber,” tandasnya.

Back to top button