Dalam rangka peringatan tahun baru 1445 hijriah, umat Islam di seluruh dunia diajak untuk melakukan introspeksi diri, memahami kekuatan dan kelemahan mereka, serta mengidentifikasi peluang dan tantangan yang mereka hadapi.
Peringatan ini menjadi peristiwa penting yang diharapkan dapat menyadarkan umat Islam tentang pentingnya peran mereka dalam mewujudkan Islam sebagai “rahmatan lil alamin” atau rahmat bagi semesta.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, menekankan pentingnya pembenahan dari dalam dan luar dalam menjalankan tugas sebagai umat Islam.
Ia mengakui bahwa umat Islam masih memiliki banyak kelemahan, termasuk dalam bidang sumber daya manusia, iptek, ekonomi, dan politik. Meski begitu, Anwar yakin bahwa semua tantangan ini dapat diatasi melalui persatuan dan kesatuan umat Islam.
“Pembangunan persatuan dan kesatuan ini harus dilakukan tidak hanya di tingkat lokal atau nasional, tetapi juga di tingkat global,” ujar Buya Anwar dalam keterangan tertulisnya kepada inilah.com, Selasa (18/7/2023).
Ia berharap dengan demikian, umat Islam dapat mendorong terciptanya kekuatan umat Islam yang sesungguhnya di setiap level dan tingkatannya.
Ketua PP Muhammadiyah bidang Ekonomi itu juga menekankan bahwa tugas utama umat Islam adalah menampilkan Islam sebagai “rahmatan lil alamin”. Hal ini berarti umat Islam harus menebar rasa kebersamaan, kedamaian, dan kasih sayang di antara sesama, tanpa memandang ras, suku, bangsa, negara, dan agama.
“Kita harus berperan aktif dalam menciptakan dunia yang sejuk dan berkeadilan, serta terciptanya lingkungan hidup dan alam yang baik,” imbuh Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut.
Peringatan tahun baru Hijriah ini menjadi momentum bagi umat Islam untuk memperkuat komitmen mereka dalam menjalankan tugas-tugas ini.
Dengan introspeksi diri dan pengetahuan akan tantangan yang dihadapi, umat Islam diharapkan dapat berkontribusi lebih banyak dalam menjadikan dunia tempat yang lebih baik dan adil.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)