News

Busyro Muqoddas Didukung Jadi Ketum Muhammadiyah di Muktamar ke-48

Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jember, M Hazmi, menilai Busro Muqoddas layak menjadi ketua umum PP Muhammadiyah menggantikan Haedar Nashir saat Muktamar ke-48 Muhammadiyah pada November mendatang.

“Busro Muqoddas layak menjadi Ketum PP Muhammadiyah, meskipun kendalanya adalah usia karena seorang ketum PP Muhammdiyah memiliki mobilitas yang sangat tinggi,” kata Hazmi di Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Jember, Minggu (11/9/2022).

Ia menekankan, Muhammadiyah tidak pernah ribut dalam menentukan siapa ketua umum karena siapapun yang terpilih 13 orang hasil Muktamar nanti merupakan putra terbaik Muhammadiyah dan punya peluang yang sama menjadi ketua umum.

Hazmi menilai kiprah Busro Muqoddas bagus di bidang penegakan hukum dan menjadi bentengnya Muhammadiyah dalam memerangi persoalan korupsi, namun kebutuhan seorang pemimpin Muhammadiyah disesuaikan dengan perkembangan zaman.

“Semuanya akan tergantung pada hasil Muktamar ke-48 untuk menentukan pimpinan Muhammadiyah yang disesuaikan dengan tren perkembangan ke depan dan fokus Muhammadiyah membutuhkan pimpinan ke depan seperti apa,” terang Hazmi.

Adapun Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Ahmad Jainuri, mengatakan pihaknya mendukung Busyro Muqoddas tetap berkiprah di Pimpinan Pusat Muhammadiyah saat Muktamar ke-48 Muhammadiyah.

“Secara resmi PWM Jatim belum memutuskan, namun sepertinya tetap memberikan dukungan kepada Pak Busyro Muqoddas di PP Muhammadiyah karena ketegasan beliau dalam melawan korupsi,” kata Jainuri di tempat yang sama.

“Pak BM (Busyro Muqoddas) memiliki prinsip dalam menyikapi setiap perkembangan yang ada dan selalu kritis terhadap persoalan yang merugikan kehidupan bangsa dan negara,” tuturnya.

Saat ditanya apakah layak Busro Muqoddas menjadi ketua umum PP Muhammadiyah menggantikan Haedar Nashir, Jainuri mengatakan, penentuan ketua umum berada pada 13 orang terpilih saat Muktamar yang merupakan hasil penyaringan sebanyak 39 calon pimpinan dalam Forum Tanwir yang dilaksanakan sebelum Muktamar.

“Yang menentukan siapa Ketua Umum PP Muhammadiyah adalah 13 orang yang terpilih setelah dilakukan penyaringan, sehingga kami di PWM sebagai peserta tidak bisa mengintervensi hal itu,” katanya.

Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah akan dilaksanakan secara tatap muka sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19 di Surakarta pada 18-20 November 2022 dengan agenda utama pemilihan PP Muhammadiyah periode 2022-2027.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button