News

Bus Pariwisata di Bantul Kecelakaan Karena Hindari Truk Bermuatan Pasir

Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah memeriksa tiga orang saksi terkait kecelakaan tunggal bus pariwisata. Kecelakaan itu mengakibatkan 13 orang meninggal di jalan Imogiri-Dlingo, Dusun Kedungbuweng, Desa Wukirsari, Kabupaten Bantul, Minggu (6/2/2022) sekitar pukul 13.30 WIB.

“Terkait penanganan kasus kecelakaan bus nanti akan diperkuat dengan keterangan-keterangan saksi. Di mana saksi itu hari ini ada tiga orang yang sudah diperiksa,” kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bantul AKBP Ihsan saat konferensi pers di Mapolres Bantul, Senin (7/2/2022).

Mungkin anda suka

Melansir Antara, tiga orang saksi yang diperiksa tersebut pada saat kejadian berada di sekitar TKP. Mereka melihat peristiwa nahas bus yang mengangkut rombongan 47 wisatawan asal Sukoharjo, Jawa Tengah.

“Pemeriksaan saksi-saksi berikutnya kami menunggu kondisi dari korban yang saat ini masih dirawat. Dan karena masih menjalani perawatan kami tidak mungkin melakukan pemeriksaan. Kami tunggu proses perawatannya apakah sudah bisa diperiksa atau tidak,” tuturnya.

Selain mengakibatkan 13 orang meninggal, 24 orang masih dirawat di rumah sakit.

Bus pariwisata itu menghantam tebing saat melintasi turunan curam wilayah Bukit Bego hingga ringsek pada bagian depan dan samping.

“Tapi Intinya hari ini kami sedang memeriksa tiga orang yang ada di sekitar TKP yang melihat TKP. Termasuk kernet bus juga sudah kita periksa, dan nanti akan diperkuat dari hasil olah TKP,” ujar Ihsan.

Keterangan Saksi

Dari hasil pemeriksaan, bus pariwisata tersebut melaju dari timur ke barat dengan tidak terkendali. Bus banting setir ke kanan karena melihat ada truk engkel yang membawa muatan pasir.

Sebelum kecelakaan lalu lintas tunggal itu, saksi tidak mendengar suara rem maupun klakson bus. Saksi juga menerangkan ada rambu-rambu turunan di timur tempat kejadian perkara.

Kapolres juga mengatakan, usai kejadian kecelakaan itu, jajaran kepolisian mulai Minggu (6/2) malam sudah mengevakuasi kendaraan yang ada di TKP, dan saat ini bus sudah dititipkan di Rumah Penyimpangan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) di Bantul.

“Kemudian secara estafet dari tadi pagi anggota kami di-back up oleh Ditlantas Polda DIY dan Korlantas Mabes Polri melakukan olah TKP dibantu dengan tim traffic accident analysis (TAA/analisis kecelakaan lalu lintas) yang akan menganalisa penyebab utama terjadinya kecelakaan,” pungkas Ihsan.

Back to top button