News

Buntut Kembalinya Fitroh ke Kejagung, BW dan KPK Memanas

Keputusan mantan Direktur Penuntutan KPK, Fitroh Rohcahyanto kembali ke Kejaksaan Agung (Kejagung) memantik polemik di antara lembaga antirasuah dengan eks Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (BW).

BW menyebut terdapat beberapa alasan yang menyebabkan Fitroh memilih hengkang dari KPK. Alasan yang pertama, tuturnya, karena ada perbedaan pendapat terkait penanganan kasus dugaan korupsi gelaran Formula-E.

Mungkin anda suka

Alasan yang kedua, sambung BW, karena ada tekanan dari petinggi KPK yang memaksakan kasus ini dilanjutkan demi kepentingan politik. “Ada satu sinyalemen berupa percakapan berkaitan dengan kasus Formula E yang diduga dikemukakan salah satu Pimpinan KPK yang menegaskan bahwa jika (Fitroh) nggak setuju maka silahkan keluar dari grup,” papar dia melalu keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (6/2/2023).

Sedangkan alasan ketiga, ia meyakini berkaitan dengan komentar Menko Polhukam Mahfud Md soal Formula-E dan Anies Baswedan, beberapa waktu lalu. “Bisa jadi malah KPK sendiri yang dapat dituding sedang ‘bermain politik’ dan diperkuat oleh Mahfud yang menyebutkan adanya politisasi,” kata dia.

Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri membantah bahwa ada upaya politisasi kasus Formula-E. Ia malah balik menuduh bahwa BW lah yang sedang mencoba mengintervensi proses hukum dengan mencoba menariknya ke ranah politik.

“Justru pernyataan-pernyataan itu sebagai bentuk intervensi sesungguhnya kepada kami penegak hukum dengan narasi-narasi dibawa ke wilayah-wilayah politik. Saya kira stop dan akhiri persoalan seperti itu,” tegasnya di Jakarta, Senin (6/2/2023).

Ia berharap, tak ada lagi pihak yang mengaitkan kembalinya Fitroh dengan kasus Formula-E. Menurut Ali, proses penyelidikan kasus Formula-E masih berjalan dan sesuai dengan aturan, tanpa upaya manipulatif.

“Jadi kami mohon dan berharap termasuk kepada masyarakat jangan kemudian terus menerus menarasikan dengan dikaitkan dengan Formula-E, kontraproduktif dengan fakta-fakta yang ada, tidak sesuai dengan fakta-fakta yang ada,” tutup dia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button